Usai Diputar Rekaman Pembunuhan Khashoggi, Erdogan: Sangat Mengerikan
Rabu, 14 November 2018
Indonesiaplus.id – Otoritas intelijen Arab Saudi terkejut usai mendengarkan rekaman audio pembunuhan wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi.
Hal itu disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bahwa ia sendiri menyebut isi rekaman pembunuhan itu ‘sungguh mengerikan’.
Dilansir Hurriyet Daily News dan Reuters, Selasa (13/11/2018), Erdogan menyerukan kepada otoritas Saudi untuk mengambil tindakan konkret terhadap pelaku pembunuhan Khashoggi.
“Bagi semua pihak yang meminta, telah mendengarkan rekaman audio pembunuhan ini. Badan intelijen kami tidak menutupi apapun. Selain Arab Saudi, Amerika Serikat, Prancis, Kanada, Jerman dan Inggris telah mendengarkan rekaman ini,” tandasnya.
“Isi rekaman ini sungguh sangat mengerikan. Bahkan, pejabat intelijen Saudi terkejut dia mendengarkan rekaman ini, dia berkata ‘Pria ini mungkin menggunakan heroin, hanya pria dengan heroin yang bisa melakukan hal seperti itu’,” ungkap Erdogan.
Ditanya lebih lanjut, soal reaksi pejabat intelijen Saudi, Erdogan menyatakan pejabat Saudi itu terkejut ketika mendengarkan rekaman audio tersebut.
“Betul, pria itu terkejut ketika mendengarkannya. Ada semacam realitas soal ini. Ada orang-orang yang berupaya memutarbalikkan kebenaran ini, terlepas apapun faktanya,” tandasnya.
Erdogan menyebut Jaksa Agung Saudi yang beberapa lalu mengunjungi Istanbul untuk membahas kasus Khashoggi justru terkesan menunda-nunda penyelidikan, meskipun ada cukup bukti dan informasi.
“Putra Mahkota berkata ‘Saya ingin membuat terang insiden ini dan akan melakukan apapun yang diperlukan.’ Dia memberitahu utusan khusus saya. Kita menunggu dengan sabar,” katanya.
Menurut Erdogan, Turki akan terus menindaklanjuti kasus Khashoggi dan terus menanyakan soal keberadaan jenazah Khashoggi. Juga, kembali menyatakan keyakinan pelaku pembunuhan Khashoggi ada di antara 18 orang yang kini ditahan Saudi.
“Mereka di antara 18 orang, siapa lagi? Orang yang memberikan perintah. Seperti saya katakan sebelumnya, terlepas dari para pelaku, orang yang memberikan perintah kepada mereka harus ditemukan,” pungkasnya.[fat]