Indonesiaplus.id – Aplikasi berbagi video pendek yang melejit selama pandemi virus corona (COVID-19), telah menarik seorang petinggi Disney, Kevin Mayer dan akhirnya meninggalkan Disney demi menjadi CEO TikTok.
Ternyata selain CEO TikTok, pria 58 tahun ini akan merangkap jabatan jadi COO ByteDance, yakni konglomerasi China yang memiliki TikTok. Keberadaan Meyer di TikTok dan ByteDance efektif per 1 Juni 2020.
“Jadi, saya senang dengan pekerjaan saya di Disney. Tapi ini adalah kesempatan besar yang tak bisa saya tolak,” ucap Mayer pada The New York Times.
Ia adalah tokoh di balik suksesnya layanan streaming Disney+ yang meluncur pada November lalu. Melaluitangan kreatifnya, Disney+ mampu meraih 50 juta subscribers hanya dalam tempo lima bulan.
Mengutip dari Reuters, Disney telah menunjuk Rebecca Campbell untuk menggantikan Mayer sebagai kepala divisi internasional dan penjualan langsung termasuk divisi media streaming.
Saat ini, aplikasi TikTok diunduh oleh sekitar 1,9 miliar kali di seluruh dunia, termasuk 172 juta unduhan di AS, menurut Sensor Tower, sebuah perusahaan data aplikasi.
Selain itu, popularitas TikTok meningkat telah meningkat selama pandemi COVID-19. Pada kuartal pertama tahun ini, aplikasi itu diunduh 307 juta kali, lebih banyak daripada aplikasi lain di dunia, menurut data Sensor Tower.
Dengan popularitas tersebut menjadikan TikTok sebagai sukses digital terbesar bagi perusahaan milik China di dunia Barat. Dampaknya ia menghadapi ketidakpercayaan yang mendalam di seluruh pemerintah AS.
Bahkan di beberapa agen pemerintah, termasuk hampir semua cabang militer, telah melarang karyawan mengunduh atau menggunakan aplikasi.
Pada Maret lalu, Josh Hawley, seorang senator Partai Republik dari Missouri, mengusulkan undang-undang untuk melarang karyawan federal menggunakan aplikasi tersebut.
Namun nyatanya, TikTok telah mempekerjakan sejumlah eksekutif dan karyawan asal AS untuk menjalankan bisnisnya dan meninjau konten di aplikasinya tersebut.[was]
