TECHNOLOGY

Insektisida Ramah Lingkungan Karya Tiga Mahasiswa UI

Kamis, 23 Agustus 2018

Indonesiaplus.id – Pembuatan insektisida dari bahan alam yang aman ditemukan oleh tiga mahasiwa Universitas Indonesia (UI).

Ketiganya merupakan mahasiswa jurusan Kimia dari Fakultas Matematika dan IPA Universitas Indonesia (FMIPA UI) meneliti sejumlah bahan alam yang aman bagi makhluk hidup, sehingga bisa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan insektisida alami dan ramah lingkungan.

Mereka adalah Nadiatus Silmi, Shella Jeniferani Willyam, dan Redita Andini Ayundrisa. Penelitian mereka di bawah bimbingan dosen FMIPA UI Antonius Herry Cahyana.

Penggunaan insektisida cenderung berbahaya karena berpotensi mengancam lingkungan dan kesehatan manusia seperti kanker dan kerusakan otak.

Tidak dapat dipungkiri, insektisida masih kerap digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk membunuh serangga.

Mereka berhasil memanfaatkan limbah styrofoam untuk membantu reaksi sintesis insektisida dari daun pacar kuku (Lawsonia inermis) yang aman bagi kesehatan makhluk hidup dan lingkungan.

Menurut Ketua tim, Nadiatus Silmi, insektisida merupakan produk yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari namun sayangnya masih banyak insektisida yang mengandung senyawa organofosfat dan organoklorin.

Berbagai senyawa tersebut termasuk ke dalam kelompok polutan organik persisten (POP) yang sulit terdegradasi dan bersifat toksik, baik terhadap lingkungan maupun kesehatan manusia. “Sangat diperlukan bahan aktif insektisida baru dari bahan alam yang tidak berbahaya,” katanya.

Silmi dan tim terinspirasi memanfaatkan daun pacar kuku serta limbah styrofoam atau polistirena dalam reaksi pembuatan insektisida. Metode jauh lebih sederhana karena tidak membutuhkan suhu dan tekanan tinggi, serta tidak menggunakan pelarut organik berbahaya sehingga lebih hemat biaya dan ramah lingkungan.

“Penelitian menghasilan insektisida alami yang terbukti bisa membunuh nyamuk dengan waktu kurang lebih 3 menit saja. Potensi dari inovasi kami ini dapat dikembangkan menjadi bahan aktif insektisida yang digunakan dalam bentuk sediaan losion, gel, atau spray.”

Melalui penelitian ini diharapkan bisa menekan penggunaan insektisida berbahaya dan menggantinya menjadi insektisida alami dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga bisa meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan. Juga, memanfaatkan limbah secara langsung untuk mengurangi sampah styrofoam di Indonesia.[Sam]

Related Articles

Back to top button