TECHNOLOGY

Hemat Anggaran, IBM Umumkan Gantikan 8.000 Pekerjaan dengan AI

Indonesiaplus.id – Salah satu perusahaan teknologi dunia, IBM membuat kejutan. Di mana, perusahaan yang didirikan pada Juni 1911 ini mengumumkan akan mengganti hampir 8.000 pekerjaan dengan teknologi artificial intelligence (AI).

Menurut CEO IBM Arvind Krishna fungsi back-office, khususnya di sektor sumber daya manusia (SDM), akan menjadi yang pertama terkena perubahan tersebut. Transisi akan terjadi secara bertahap selama beberapa tahun ke depan, dengan mesin berpotensi mengambil alih hingga 30% peran yang tidak berhadapan langsung dengan pelanggan dalam lima tahun.

Pada situasi tersebut, berarti pekerja di bidang keuangan, akuntansi, SDM, dan bidang lainnya kemungkinan besar akan menghadapi persaingan ketat dari robot dan algoritma. Langkah IBM terkait meningkatnya ketergantungan pada otomatisasi dan kecerdasan buatan di berbagai sektor dan potensi dampaknya terhadap tenaga kerja.

“Hal ini bukan pertama kalinya perusahaan menjadi berita utama karena memangkas pekerjaan. Pada awal tahun ini, IBM mengumumkan akan memangkas 3.900 pekerjaan, menunjukkan tren yang lebih besar menuju otomatisasi dan langkah-langkah pemotongan biaya di industri teknologi,” tulis YahooFinance, dikuti Senin (8/5/2023).

Namun, IBM bukanlah satu-satunya raksasa teknologi yang berhemat baru-baru ini lewat pemangkasan karyawan. Sebelumnya, PHK melanda Meta Platforms Inc., Amazon.com Inc., Twitter Inc., dan Microsoft Corp., sehingga jelas AI mengubah tenaga kerja dengan cepat.

Krishna mengaku optimistis tentang prospek AI di tempat kerja, yang menunjukkan kemampuan teknologi untuk membebaskan ribuan jam tugas padat karya di berbagai bidang seperti keuangan, akuntansi, dan SDM. AI diproyeksikan berkontribusi USD16 triliun ke ekonomi global pada tahun 2030.

Prospek otomatisasi massal tampak besar, karena laporan baru oleh ekonom Goldman Sachs mengungkap bahwa hingga 300 juta pekerjaan penuh waktu di seluruh dunia dapat dipengaruhi oleh gelombang terbaru teknologi AI, termasuk serupa dengan ChatGPT. Laporan tersebut menunjukkan sebanyak 18% dari semua pekerjaan di seluruh dunia berpotensi digantikan oleh mesin.[nan]

Related Articles

Back to top button