Wasekjen Hanura: Partai Demokrat Bilang Saja Mau Dukung 01
Ahad, 19 Mei 2019
Indonesiaplus.id – Salah satu anggota koalisi Adik Makmur, Partai Demokrat (PD) semakin terbuka mengeluarkan kritik terkait langkah Prabowo-Sandi menjelang pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019.
Wasekjen Hanura Tridianto merasa sejak awal Partai Demokrat setengah hati mendukung Prabowo-Sandi. Apalagi, dukungan terhadap Prabowo-Sandi tidak memberikan hasil positif pada pemilu legislatif. Suara PD malah turun dibanding pemilu 2014.
“Wajar saja kalau cari-cari alasan untuk pindah perahu. Siapa tahu dapat jatah di koalisi Jokowi,” ujar Tridianto yang juga mantan ketua DPC Demokrat Cilacap itu, Ahad (19/5/2019).
Menurut loyalis Anas Urbaningrum ini, bahwa seharusnya PD jantan. Tak perlu mencari berbagai alasan untuk pindah ke koalisi Jokowi-Maruf Amin.
“PD sebaiknya jantan saja. Bilang terus terang saja sudah tidak mau ikut rombongan yang kalah. Daripada muter-muter cari seribu alasan, lebih baik langsung saja pakai alasan ingin ikut yang menang. Gitu saja kok repot,” kritiknya.
Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Amir Syamsuddin meminta agar Prabowo-Sandi menunjukan
bukti kecurangan Pilpres 2019. Dia menyayangkan sikap Prabowo-Sandi yang mengaku dicurangi tapi menolak
ajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Dalam hukum pembuktian berlaku satu dalil ‘barang siapa mendalilkan adanya suatu hak atau peristiwa maka
wajib atas dirinya membuktikan hak atau peristiwa yang didalilkannya,” tandasnya.
Kendati mengkritik, Amir mengakui PD masih menjadi bagian koalisi adil dan makmur. Tapi, dia menegaskan, Demokrat harus berpikir rasional.
“PD harus tetap rasional dan tidak boleh emosional menghadapi suatu masalah apalagi kalau masalah tersebut mempertaruhkan nasib bangsa dan keutuhan NKRI,” ungkap Amir.
Politikus PD Andi Arief keras mengkritik Prabowo-Sandiaga. Dia menilai, Prabowo dapat bisikan ‘setan gundul’ sehingga percaya menang 65%.
Ketua DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean yang mendeklarasikan diri untuk berhenti mendukung
Prabowo-Sandi.
Dia beralasan bahwa dia tidak terima dengan bully-an buzzer pendukung Prabowo terhadap Ibu Ani Yudhoyono
yang tengah sakit.[mus]