Survei Kompas, Hidayat: PKS Selalu Evaluasi Tanpa Harus Diingatkan
Rabu, 24 Oktober 2018
Indonesiaplus.id – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selalu mengevaluasi tanpa harus diingatkan siapa pun. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nurwahid merespons survei terbaru Litbang Kompas periode 24 September-5 Oktober 2018.
“Kalau evaluasi tidak perlu diingatkan, kami selalu melakukan evaluasi. Ada atau tidak ada survei kami selalu melakukan evaluasi,” tandas Hidayat di Gedung parlemen, Jakarta, Rabu (24/10/2018).
Apa pun yang dilakukan kader tetap bisa dievaluasi oleh partai. Hidayat menegaskan PKS justru berkomitmen menghadirkan hasil yang lebih baik. “Karena pada periode inilah kami mendapatkan dukungan dari publik yang sangat luar biasa,” katanya.
Seperti dukungan dari Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, maupun tokoh-tokoh masyarakat. “Itu satu hal yang membuat kami lebih bersemangat lagi,” ungkap wakil ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu.
Hasil survei Litbang Kompas menyatakan, elektabilitas enam partai politik hanya berada antara 0,1 hingga 1 persen. Partai itu adalah Hanura 1 persen, PBB, PSI, Berkarya masing-masing 0,4 persen, Garuda 0,3 persen dan PKPI 0,1 persen.
Sedangkan lima partai lain posisinya belum aman, namun berpotensi PT batas jika mempertimbangkan angka simpangan survei atau margin of error kurang lebih 2,8 persen. Partai itu adalah Nasdem 3,6 persen, PKS 3,3 persen, PPP 3,2 persen, PAN 2,3 persen dan Perindo 1,5 persen.
Survei itu, kata Hidayat, partai yang mendapat elektabilitas di atas dua persen masih punya kemungkinan besar untuk masuk ke parlemen. “Jadi karenanya, jangan anda hanya ambil tidak mencapai elektoral threshold. Kompas sendiri menyebutkan di atas dua persen masih potensial masuk,” katanya.
Di survei lembaga lain elektabilitas PKS itu di atas 4 persen. Dia menyebut survei LSI Denny JA menyatakan elektabilitas PKS 4,2 persen, bahkan Indobarometer 6 persen. “Jadi kalau ambil survei jangan satu,” tegasnya.
Berdasar pengalaman dalam beragam survei pemilu sebelumnya, PKS selau diberi persentase yang sangat-sangat rendah. “Kali ini sangat tinggi, 3,3 persen itu sangat tinggi loh dibanding survei Pemilu 2014,” pungkasnya.[mus]