Prabowo, Amien dan Habib Gelar Pertemuan di Mekah, Shohibul Tak Hadir

Sabtu, 2 Juni 2018
Indonesiaplus.id – Pertemuan digelar oleh tiga tokoh, yaitu Prabowo Subianto, Amien Rais dan Habib Rizieq Shihab (HRS) di Makkah saat umrah bersama, Jumat (1/6/2018) kemarin.
PKS menyatakan pimpinan mereka tidak hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Shohibul Iman memang tidak sedang umrah dan berada di Jakarta.
Hidayat tetap yakin walaupun PKS tidak ikut dalam pertemuan, partainya akan tetap diajak dalam pembahasan strategis di pemilihan presiden (pilpres) 2019.
“Sekalipun pak Shohibul Iman di Jakarta, tidak ikut di pertemuan itu. Tapi ada orang PKS hadir dalam pertemuan, sekalipun tidak mewakili PKS sebagai institusi, tapi jadi bagian yang diajak umrah,” ujar Hidayat, Sabtu (2/6/2018).
Salah satu agenda pembahasan adalah siapa yang akan diusulkan sebagai calon presiden (capres), seperti hasil rekomendasi rapat koordinasi nasional (rakornas) Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Selasa 29 Mei lalu. Dalam hasil rakornas tersebut diputuskan lima nama capres yang diusung PA 212.
Di antaranya Habib Rizieq Shihab, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra dan Ketua umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.
Menurut Hidayat, sekalipun perwakilan resmi PKS tidak hadir dan kader mereka tidak masuk dalam rekomendasi rakornas PA 212, bukan berarti para tokoh ini akan mengenyampingkan peran PKS.
Sebab proses politik yang telah berjalan bersama selama ini, sejak Pilkada DKI hingga kini PKS tetap ikut serta terlibat di dalamnya.
Hidayat yakin para negarawan dan senior paham pilpres ini beda dengan pilgub. Ketiga tokoh tersebut, tahu pilpres itu diatur dalam UU yang ketentuanya pencalonan itu dari parpol dan persyaratan 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara di tingkat nasional.
“Mereka akan mempertimbangkan partai mana yang punya kursi di DPR dan mana yang tidak. Partai mana yang bisa memberikan dukungan dan partai mana yang tidak, termasuk partai mana yang bisa menghasilkan kemenangan dan partai mana yang tidak berhasil membuat kemenangan,” katanya.
Hidayat yakin walaupun HRS masuk dalam prioritas, tapi ia tidak akan berorientasi pada jabatan dan akan sangat bijak memahami persoalan pilpres tersebut. Karena rekomendasi rakornal PA 212 itu dibuat bukan dari perspektif partai politik.
Pencalonkan capres atau cawapres bukan dari ormas atau orang per orang, tapi partai politik. “Maka kami tetap akan berprasangka baik, ini akan dibicarakan dengan PKS secara elegan dengan pihak yang layak dilibatkan bisa memenangkan capres di Pilpres 2019,” ucap Wakil Ketua MPR ini.
Ketua DPP PKS Abdul Hakim mengungkapkan hal yang serupa dan yakin PKS akan tetap dilibatkan dalam keputusan politik penting dan strategis untuk umat Islam dan bangsa Indonesia.
Walaupun Presiden PKS Shohibul Iman tidak ikut dalam pertemuan tiga tokoh di Makkah, Jumat (1/6) kemarin. “Saya yakin mereka senantiasa akan mengikutsertakan PKS,” pungkasnya.[Mus]