Menristekdikti Minta Polisi Usut Korban Tewas Dua Mahasiswa UHO
Indonesiaplus.id – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir meminta pihak berwajib menginvestigasi penyebab timbulnya korban tewas dua mahasiwa Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari.
Nasir meminta hasil investigasi disampaikan secara terbuka. “Hasil investigasi diumumkan terbukan, sehingga jangan ada korban dalam berdemokrasi di Indonesia,” kata Nasir di Semarang, Jawa Tengah, Ahad (29/9/2019).
Kedua mahasiswa tersebut, yaitu Randi,21 tahun, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO, dinyatakan tewas akibat luka tembak di dada sebelah kanan.
Korban tewas kedua, adalah Muh Yusuf Kardawi, 19 tahun, dinyatakan tewas usai menjalani operasi akibat luka serius di bagian kepala di RSUD Bhateramas pada Jumat (27/9/2019) sekitar 04.00 WITA.
“Pada keluarga kedua mahasiswa yang kemarin menjadi korban di Kendari, saya mengucapkan belasungkawa,” ungkapnya.
Menristekdikti mengajak mahasiswa mengedepankan diskusi dalam menyampaikan aspirasi. Kemenristekdikti akan memfasilitasi diskusi untuk membahas rancangan kitab undang-undang hukum pidana (RKUHP) di Semarang pada Rabu (2/10/2019).
“Kita akan kupas tuntas tentang RKUHP yang diselenggarakan di Semarang untuk perguruan tinggi se-Jawa Tengah,” tandasnya.
Menristekdikti berharap mahasiswa memanfaatkan forum tersebut untuk mencurahkan pandangan dan masukannya. Sehingga, para mahasiswa dapat menyalurkan aspirasinya secara tertib dan tidak menimbulkan tindakan yang mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Jadi, kita berdemokrasi yang baik. Mari kita berdiskusi dengan baik dan kami akan memfasilitasi,” ucapnya.[mus]