Kritik Pakar: Kartu Sakti Jokowi Semata Kejar Elektabilitas
Sabtu, 30 Maret 2019
Indonesiaplus.id – Para pakar mengkritik tiga kartu sakti yang ditawarkan oleh calon petahana. Ketiga kartu tersebut adalah Kartu Sembako Murah, Kartu Kuliah dan Kartu Pra-Kerja.
Salah satunya dari Co Founder FINE Institute Kusfiardi, bahwa ketiga kartu yang ditawarkan capres petahana sebagai sesuatu yang absurd.
Bila memang ingin melanjutkan kepemimpinan, harusnya pemerintah fokus bekerja menurunkan harga-harga bahan pokok dan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Karena bagi-bagi kartu tak ubahnya jalan pintas yang terkesan hanya mengejar populisme.
“Jadi, jangan sampai program kartu-kartu itu digunakan hanya untuk mengakali kinerja pemerintah, terutama dalam hal menurunkan angka kemiskinan. Sebab, saja ini hanya untuk mengejar elektabilitas,” kritiknya.
Kusfiardi menegaskan dengan merujuk studi Bank Dunia, bansos yang diterima sampai dengan 25 persen dari pengeluaran per kapita per bulan akan mampu meningkatkan konsumsi pengeluaran perkapita sampai 22,4 persen dan dapat menurunkan angka kemiskinan sampai 3 persen.
Turunnya angka kemiskinan dengan instrumen bansos dipandang sangat ringkih, karena tidak menyelesaikan persoalan pokok terkait kemiskinan. “Terkait soal penciptaan lapangan kerja dan stabilitas harga kebutuhan pokok,” ungkapnya.
Cawapres 01 Ma’ruf Amin mengatakan, nanti orang tua tidak perlu takut dan sedih dengan masa depan anaknya.
Karena negara telah hadir, dan negara akan terus hadir membantu rakyat Indonesia.
“Kami bertekat meperbesar manfaat dan maslahat program yang telah ada sekarang ini. Karena itu kami akan mengeluarkan tiga kartu, Kartu KIP Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja. Ini kartu yang akan kami keluarkan itu,” kata Ma’ruf.
Nantinya kartu itu, akan digunakan agar anak-anak miskin bisa kuliah, ibu-ibu bisa berbelanja dengan murah dan masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan. Karena pemerintah telah menyediakan pelatihan dan tempat kursus secara gratis.
“Kami Jokowi-Ma’ruf siap mengemban amanah dan memimpin bangsa ini untuk Indonesia maju,” pungkasnya. [mus]