POLITICS

Kekuatan Asing Makin Berkuasa, Kubu Prabowo Ingatkan Bahayanya

Jumat, 12 Oktober 2018

Indonesiaplus.id – Saat ini, kepemilikan asing terhadap sumber daya di Indonesia sudah sangat berlebihan.

Demikian disampaikan koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.

“Sektor keuangan/perbankan banyak dikuasai perusahaan asing. Juga telekomunikasi, bahkan ekonomi digital melalui online serta mulai dikuasai perusahaan asing,” ujar Dahnil di Jakarta, Jumat (12/10/2018).

Damapknya Indonesia kehilangan kedaulatan. Negara terkesan tak mampu menjaga sumber-sumber daya yang penting bagi hajat hidup masyarakat.

Juga, Dahnil menilai bahwa pemerintahan saat ini sepertinya enggan mengimplementasikan secara nyata program-program yang berkaitan dengan kedaulatan bangsa.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) malah terkesan hanya menjadi ‘sapi perahan’ kelompok politik tertentu.

Padahal, BUMN harusnya mampu menjadi pertahanan ekonomi Indonesia dan mendorong akselerasi pembangunan tanpa mengganggu sektor swasta.

“Kondisi itulah mengapa Pak Prabowo selalu memberikan perhatian bagaimana ekonomi Indonesia harus kembali berkiblat pada Pasal 33 UUD 1945,” tandasnya.

Capres Prabowo dalam beberapa tahun terakhir juga terus menyoroti kepedulian negara mengimplementasikan Pasal 34 UUD 1945. Dimana negara harus mampu merawat dan menjaga fakir miskin dan anak terlantar.

“Sebagai bukti nyata, Pak Prabowo sejak sepuluh tahun lalu memberikan kepedulian terhadap masalah stunting growth karena kekurangan protein dan gizi lainnya,” ujarnya.

Berdasarkan data saat ini sekitar 35 persen anak Indonesia dihadapkan dengan masalah pertumbuhan karena kekurangan gizi. Penyebabnya, karena masalah kemiskinan.[mus]

Related Articles

Back to top button