Kasus Penyiraman Novel, Demokrat: Ujian Bagi Jokowi
Selasa, 9 Juli 2019
Indonesiaplus.id – Tantangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengungkap pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan.
“Harus ada kemauan politik Presiden sangat penting menemukan pelaku dan motifnya dalam kasus Novel Baswedan,” ujar politisi Partai Demokrat, Benny K Harman lewat akun twitternya, Senin (8/7/2019).
Kasus Novel ini menjadi ujian juga untuk Presiden Jokowi dalam memberantas tindak pidana korupsi di Indonesia. Sehingga, Jokowi harus lepas dari semua sandera untuk ungkap kasus tersebut.
“Tentu saja kita dukung Presiden agar segera lepas dari kungkungan kekuatan yang telah menyanderanya!,” ungkapnya.
Penyidik senior KPK itu disiran air keras pada 11 April 2017, oleh dua pria tak dikenal yang mengendarai sepeda motor hingga mengenai wajahnya. Kondisi Novel usai melaksanakan Sholat Subuh di masjid.
Namun, kejadian berlangsung begitu cepat, tidak ada satu orang pun yang menyaksikan peristiwa tersebut. Sejak saat itu, Novel menjalani pengobatan untuk penyembuhan matanya.
Beberapa kali Novel pergi dari Indonesia ke Singapuran untuk menjalani pengobatan. Hingga kini, kasus penyiraman air keras terhadap Novel belum tuntas selama dua tahun.
Sedangkan masa tugas Tim Pencari Fakta (TPF) bentukan Polri sudah berakhir pada Ahad (7/7/2019). Hingga kini, tim tersebut gagal mengungkap kasus kekerasan terhadap Novel.[mus]