Habib Rizieq Serukan Koalisi Keumatan, PKS-Gerindra-PBB-PAN Menyambutnya

Minggu, 3 Juni 2018
Indonesiaplus.id – Seruan Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab agar PKS, Gerindra, PBB, dan PAN bersama-sama membentuk Koalisi Keumatan serta mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Seruan tersebut langsung disambut baik keempat partai politik. Sebagai tanda setuju PKS berharap koalisi yang hendak dibangun dapat menjadi penantang Joko Widodo.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan seruan Rizieq tersebut sesuai dengan usaha PKS untuk menghadirkan kompetisi yang tangguh dalam melawan koalisi pengusung Jokowi.
“Permintaan Habib Rizieq luar biasa. Menunjukkan kerendahhatian beliau. Padahal baru saja oleh PA 212 beliau dicapreskan. Tapi dengan pertimbangan umat, beliau malah menyerukan dukung Prabowo. Dengan syarat empat partai bersatu,” ujar Mardani, Minggu (3/6/2018).
Posisi PKS, kata Mardani, siap menjadi penanggungjawab dari koalisi keummatan tersebut. Sehingga, pernyataan Habib Rizieq harus disikapi keempat parpol tersebut dengan persatuan.
“Seruan Habib Rizieq mestinya jadi pelecut bagi partai politik yang belum menentukan sikap untuk segera bersatu. PKS siap menjadi tulang punggung Koalisi Keummatan ini,” katanya.
Partai Gerindra yang lebih dulu mengusung Prabowo Subianto sebagai capres menilai Koalisi Keummatan sebagai solusi mengubah nasib bangsa. Gerindra pun berharap Koalisi Keummatan segera dibentuk dan mendeklarasikan Prabowo sebagai capres di 2019.
“Mohon doa dan dukungannya agar harapan Habieb Rizieq, harapan PA 212, dan seluruh rakyat Indonesia agar koalisi ini bisa segera mendeklarasikan Pak Prabowo sebagai capres 2019. Tentu, bisa mengubah nasib bangsa yang sekarang lagi dalam kondisi yang memprihatinkan,” ungkap anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade.
Sebelum adanya dorongan Habib Rizieq, Andre menyebut Gerindra sudah intens membangun komunikasi yang baik dengan PKS dan PAN. Gerindra pun akan membangun komunikasi yang intens dengan PBB.
“Tinggal dimatangkan kerangka kerja samanya. Sehingga koalisi keumatan yang diinginkan oleh Habib Rizieq dan juga umat Islam ini bisa terwujud. Dan tentunya kami juga akan berkomunikasi dan mengajak PBB ikut bersama-sama,” katanya.
Berbeda dengan Gerindra yang meminta Koalisi Keummatan segera dibentuk dan mendeklarasikan Prabowo, PAN menilai koalisi tersebut mudah dibentuk namun sulit untuk mencari pasangan yang akan diusung.
“Koalisi itu sebetulnya mudah. Faktanya, keempat partai yang disebut memiliki kedekatan khusus namun sulit memutuskan pasangan yang paling pas untuk menang,” ujar Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay.
Hingga ini, belum ada pasangan yang pas, meski keempat parpol ini telah membangun komunikasi yang cukup intens. Alasannya, komunikasi di antara keempat partai memunculkan banyak nama untuk diusung menjadi capres/cawapres. Nama-nama itu perlu dibahas dan diputuskan secara bersama-sama.
“Ada banyak nama yang telah muncul. Namun, nama-nama itu kan tidak serta merta bisa mendapat tiket. Perlu dikomunikasikan dan ditawarkan ke partai lainnya,” tandasnya.
Partai Bulan Bintang (PBB) pun ikut menyambut baik seruan Habib Rizieq dan mengusulkan nama sang Ketum, Yusril Ihza Mahendra untuk menjadi capres/cawapres usungan Koalisi Keummatan.
“PBB mengusulkan Gatot Nurmantyo-Yusril Ihza Mahendra atau Prabowo-Yusril,” ucap Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB, Sukmo Harsono.
PBB memiliki alasan sendiri mengusulkan pasangan yang akan diusung Koalisi Keummatan. “Dengan alasan TNI-Islam saat ini akan mendapat dukungan rakyat,” tambah Sukmo.
PBB mengaku terbuka terhadap opsi lain untuk dibicarakan bersama calon mitra Koalisi Keummatan. Sukmo mengatakan yang penting ajang pilpres ini bukan menjadi sekadar arena unjuk gigi.
“Opsi lain kami terbuka untuk duduk bicara dengan PKS dan PAN. Sekali lagi, agar imbauan Habib Rizieq ini dimaknai dengan besar hati untuk mencari kemenangan umat dalam pilpres. Bukan ngotot asal maju,” pungkasnya.[Mus]