Gawat! Menkominfo Mengaku Kebocoran Data Terjadi Setiap Detik
Indonesiaplus.id – Kebocoran data pribadi terjadi setiap detik, sehingga penyelenggara sistem elektronik (PSE) untuk memperhatikan keamanan data pengguna.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate ingin setiap PSE mempertebal keamanan digital dalam platform masing-masing.
“Tadi saya mengingatkan karena kebocoran itu setiap detik, setiap menit, setiap hari, maka tiga hal yang harus diperhatikan,” ujar Johnny di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, (25/8/2022).
Ada tiga hal ditekankan Johnny kepada PSE yaitu peningkatan kemampuan teknologi enkripsi, peningkatan kualitas SDM yang menjaga keamanan digital, dan penatakelolaan keamanan siber.
Kominfo selalu mengingatkan PSE agar menjaga keamanan data pribadi. Kominfo juga memberi sejumlah rekomendasi jika ada temuan kebocoran datra pribadi.
“Apakah berbaglai teguran dan peringatan-peringatan dari Kominfo sudah mereka lakukan belum ? Tanyakan pada mereka,” katanya.
Mengenai dugaan kebocoran data yang melibatkan Telkom dan PLN, ia mengatakan pihaknya masih melakukan audit. Kominfo akan menerapkan sanksi jika kebocoran data terbukti dan ada kelalaian dari dua lembaga itu.
“Ada sanksi berat, kalau berulang-ulang terjadi dan merugikan masyarakat secara besar-besaran, ya sanksinya ditutup,” ujarnya.
Dikabarkan sebelumnya, PLN dan Telkom terlibat kebocoran data. Dugaan itu dibicarakan sejumlah warganet di Twitter.
Pihak Telkom membantah kabar itu melalui SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza bersama VP Network/IT Strategy, Technology & Architecture Telkom mengatakan pihaknya telah melakukan investigasi.
“Usai kami melakukan penelusuran dan investigasi menyeluruh, kami meyakini dan memastikan tidak ada kebocoran data pelanggan di sistem kami dan ini 100 persen merupakan data yang difabrikasi oleh pihak maupun oknum yang ingin memojokkan Telkom,” ujar Reza di Telkom Landmark Tower, Jakarta Selatan, Senin (22/8/2022).
Kemudian, PLN dan Telkom, data milik Jasa Marga juga bocor ke forum hacker. Data bocor berukuran total 252 GB tersebut diklaim memuat data pengguna, pelanggan, karyawan, data perusahaan dan keuangan mereka.
Mereka menyebut data itu tidak memuat data pelanggan. “Menanggapi dugaan kebocoran sejumlah data anak usaha Jasa Marga di bidang pengoperasian jalan tol, PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), dapat kami sampaikan bahwa data dimaksud adalah data internal dan administrasi yang ada di aplikasi PT JMTO serta dipastikan tidak berkaitan dengan data pelanggan,” ujar Lisye Octaviana, Corporate Communication & Community Development Group Head, Jasa Marga dalam keterangan tertulis pada Kamis (25/8/2022).[had]