POLITICS

Dukungan Luhut Harus Diwaspadai, Pengamat: Bisa Jadi Lemahkan Prabowo

Senin, 9 April 2018

Indonesiaplus.id – Dukungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan agar Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, maju ke Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 memiliki banyak tafsiran.

Selain dukungan sebagai seorang teman, dorongan itu bisa juga diartikan dalam konteks melemahkan Prabowo yang masih memiliki banyak kekurangan apabila benar ingin maju ke Pilpres 2019 dan melawan Jokowi.

“Soal elektabilitas, beliau masih rendah dibanding Jokowi. Persiapan logistik juga lebih sedikit pun dengan dukungan dari partai politik. Masih banyak kekurangannya,” ujar Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, Minggu (8/4/2018).

Kekurangan Prabowo, kata Adi, terbilang mudah dikalahkan oleh Jokowi. Saat pihak pemerintahan, termasuk Luhut, memberikan dukungan, patut dikaji kembali.

Sehingga tidak menutup kemungkinan, dukungan itu disampaikan sebagai strategi dan upaya memuluskan jalan Jokowi menang Pilpres 2019. Dalam dinamika politik, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi termasuk skenario tersebut.

“Jadi, jangan-jangan, dukungan Luhut itu sebagai bagian dari strategi mengalahkannya. Seperti diketahui, Luhut adalah salah satu panglima pemenangan dan garda terdepan Jokowi,” ucapnya.

Dengan kemungkinan tersebut, Prabowo dan pendukungnya harus mengkaji lagi secara matang apakah dirinya akan maju atau bertindak sebagai king maker. Jika tetap ingin bertanding secara langsung, Prabowo harus menyadari bahwa sang rival, Jokowi, masih berada di posisi yang lebih atas dibandingkan dengan dirinya.

Sebelumnya, Prabowo dan Luhut diam-diam bertemu di salah satu restoran di Jakarta, Jumat (6/4/2018). Saat ditanya maksud dan tujuan pertemuan, Luhut hanya menggambarkannya sebagai komunikasi biasa antardua teman lama.[Mus]

Related Articles

Back to top button