Dituduh Lakukan Ujaran Kebenciaan, Polri Tangkap Gus Nur di Malang Dini Hari

Indonesiaplus.id – Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengamankan Sugi Nur Raharja atau yang karib disapa Gus Nur Sabtu (24/10/2020) dini hari. Ia ditangkap di daerah Malang, Jawa Timur.
Terkait adanya penangkapan terhadap Gus Nur dibenarkan oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo. “iya, benar dia ditangkap di Malang dini hari,” ujar Komjen Listyo, Sabtu (24/10/2020).
Penangkapan Gus Nur ditangkap terkait dugaan ujaran kebencian yang bermuatan SARA dan penghinaan. Namun, belum diketahui detail konstruksi hukum terkait penangkapan Gus Nur. Pasalnya, masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.
Gus Nur dilaporkan ke Bareskrim Polri lantaran dinilai telah menghina organisasi Nahdlatul Ulama, dalam sebuah pernyataannya di acara dialog salah satu channel YouTube.
Laporan dilakukan oleh Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim. Polisi pun menerima pelaporan itu dengan nomor register LP/B/0596/X/2020/Bareskrim tertanggal 21 Oktober 2020.
“Gus Nur ini sudah berkali-kali melakukan ujaran kebencian terhadap NU, tak hanya sekali ini. Tentu kami merasa ini tidak boleh kami diamkan perlu kami mintai pertanggungjawaban Gus Nur, oleh karena itu kami mencoba melaporkan ke Bareskrim,” ungkap Aziz di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (21/10/2020).
Pelaporan dari pelapor membawa barang bukti berupa CD yang berisikan pernyataan dari Gus Nur yang dianggap melecehkan NU serta disebut melakukan ujaran kebencian. Laporan dilakukan lantaran Gus Nur juga disebut telah berkali-kali menghina NU.
Aziz berharap aparat kepolisian bisa melakukan proses hukum terhadap upaya hukumnya itu. Menurutnya, pernyataan Gus Nur bukan hanya menyerang pribadi, melainkan menghina NU secara kelembagaan.
Selain itu, dengan adanya laporan polisi ini Aziz meminta kepada seluruh lapisan NU untuk menahan diri atau tidak melakukan main hakim sendiri. Ia menyebut untuk mempercayakan semua ini melalui proses hukum yang berlaku.
“Gus Nur sudah melakukan ujaran kebancian tidak hanya personal, tapi organisasi. semua NU bisa meneduhkan pikirannya terutama terhadap Ansor dan Banser, karena saya takut kalau proses hukum tidak berjalan, mereka bisa bertindak masing-masing, mereka bisa melakukan apapun,” pungkas Aziz.[mus]