POLITICS

Animo Masyarakat Nyaleg Turun, Perludem: Bisa Jadi Ada Trauma

Senin, 11 Juni 2018

Indonesiaplus.id – Animo masyarakat untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif menurun pada pemilu 2019 dibandingkan saat Pemilu 2014 lalu.

Salah satu penyebab penurunan ini ada trauma bagi bakal caleg yang pernah mencalonkan diri pada pemilu sebelumnya.

“Ada penurunan animo untuk maju. Itu bisa disebabkan oleh beberapa hal, kalau dia pernah nyaleg, biasanya dia trauma terhadap proses kompetisi sebelumnya yang dianggap terlalu bebas, dan tidak memberi proteksi kepada calon,” kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini, Jakarta Pusat, Minggu, (10/6/2018).

Calon seperti itu biasanya tidak mendapatkan bantuan dari partai politik, baik dari segi perlindungan terhadap kecurangan maupun biaya.

“Dibiarkan berkompetisi dan seperti tidak mendapatkan pengawalan dari partai, seperti biaya, praktek kecurangan, maupun misalnya manipulasi suara. Itu yang membuat calon laki-laki atau perempuan berpikir dua kali untuk maju sebagai caleg di Pemilu,” katanya.

Hal tersebut bisa ditanggulangi dengan kaderisasi yang baik dari partai. Caleg yang dihasilkan dari kaderisasi juga bakal menguntungkan partai secara ideologis.

“Partai politik harus kembali ke kadernya, karena kalau rekrutmen berbasis kaderisasi, kan terikat lebih ideologis. Punya ikatan untuk mendukung platform partai. Partai harus kembali ke akarnya,” ucapnya.

Sementara itu dari sikap penyelenggara harus menanggulangi dari pola kompetisi yang sengit. Serta harus menjaga profesionalitas sebagai penyelenggara pemilu.

Antisipasi dari penyelenggara dari pola kompetisi yang semakin sengit dan kompetitif. Sehingga, juga harus menjaga integritasnya, karena terkadang ada upaya untuk mempengaruhi.

“Juga, beban penyelenggara sangat berat, KPU dan Bawaslu perlu memastikan profesionalisme dan penyelenggara pemilu siap menjaga standar kualitas penyelenggaran pemilu,” tandasnya.[Mus]

Related Articles

Back to top button