Indonesiaplus.id – Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok melaporkan erupsi dengan ketinggian 1423 Meter dari permukaan laut di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, Jumat (14/10/2022) pukul 03.51 WITA pagi dengan ketinggian kolom abu mencapai 1200 meter dari puncak gunung.
“Tadi dini hari Ile Lewotolok erupsi dengan kolom abu bewarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya, ” ujar Stanislaus Arakian, Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Jumat (14/10/2022).
Data PVMBG Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok, kata Arakian, secara visual terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 38,1 mm dan durasi sementara ini ± 50 detik. “Erupsi yang terjadi disertai dentuman dan gemuruh yang kuat dan disertai gempa hembusan sebanyak 4 kali,” katanya.
Hingga kini, hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh hingga 21 September 2022 tingkat aktivitas Gunungapi Ile Lewotolok tetap berada pada Level III (Siaga).
Masyarakat di sekitar Ile Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan tidak dapat melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Ile Lewotolok, radius 3.5 km untuk sektor tenggara, radius 4 km untuk sektor timur dan timur laut.
“Bagi warga di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan dan Desa Jontona agar waspada potensi ancaman aliran dan guguran lava pijar, longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak/kawah Ile Lewotolok, apalagi saat ini memasuki musim penghujan,” katanya.[yus]
