NATIONAL

Presiden dan Imam Besar Al Azhar Bahas Tantangan Negara Muslim

Senin, 30 April 2018

Indonesiaplus.id – Kunjungan kehormatan Imam Besar dan Grand Syeikh Al-Azhar, Ahmad Muhammad Ath-Thayeb diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.

Keduanya membahas berbagai masalah dan tantangan bagi negara muslim dan Syeikh Ath-Thayeb menyebut tantangan itu hanya bisa diselesaikan dengan wasathiyah Islam.

“Berbagai tantangan tersebut tidak akan dapat diselesaikan apabila kita tidak satu, mensyiarkan wasathiyah Islam itu dan yang paling penting adalah bagaimana mengimplementasikan wasathiyah Islam,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/4/2018).

Utusan Khusus Presiden RI Untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban Din Syamsuddin menjelaskan, wasathiyah Islam merupakan jalan tengah Islam dengan menegakkan keseimbangan, penuh toleransi, dan kecenderungan untuk menyelesaikan masalah dengan musyawarah.

Juga, wasathiyah Islam tidak mudah untuk mengafirkan pihak maupun kelompok lain yang memiliki mahzab atau pandangan yang berbeda tentang Islam.

“Kira-kira wawasan semacam itulah yang terkandung dalam konsepsi wasathiyah Islam itu, yang bagi kita Indonesia ini saya kira patut untuk disyukuri, kalau ada masalah -masalah mungkin dapat diselesaikan dengan baik. Mungkin kalau di tempat lain bukan dengan baik, tapi justru dengan bunuh-bunuhan. Itu bukan wasathiyah Islam,” katanya.

Syeikh Ath-Thayeb juga akan menjadi pembicara kunci di Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Bogor, pada 1-3 Mei 2018. KTT yang membahas tentang wasathiyah Islam ini akan dihadiri sekitar 100 tokoh ulama dan cendekiawan muslim. Mereka di antaranya dari luar negeri, dan dalam negeri.

Menurut Din, bahwa pertemuan ulama tersebut akan membahas tentang konsepsi wasathiyah Islam dan cara mengimplementasikan. Apalagi, dalam konteks tantangan dan peluang peradaban global dewasa ini.

Tokoh Muhammadiyah itu menyampaikan bahwa dalam KTT Ulama sedunia Indonesia akan menunjukkan kepada dunia wasathiyah Islam yang telah menjadi bagian dari kehidupan umat islam di Tanah Air.

“Bahkan dapat dipandang rancang bangun NKRI yang berdasarkan sila ini. Itu adalah manifestasi wasathiyah Islam. Itu yang tadi oleh Grand Syekh ikut diapresiasi. Indonesia relatif berhasil di dalam menampilkan wasathiyah Islam itu secara nyata,” tandasnya.

Dalam pertemuan ini, Kepala Negara mengajak Syeikh Ath-Thayeb ke beranda belakang Istana Merdeka. Selepas foto bersama, keduanya lalu duduk di sofa sembari berbincang santai.

Syeikh Ath-Thayeb akan menjadi pembicara kunci di High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam (HLC-HMS) di Bogor pada 1 hingga 3 Mei 2018.

Selepas menjadi pembicara, Syeikh Ath-Thayeb dijadwalkan ke Solo guna menerima alumni Universitas Al-Azhar. Ulama kondang itu akan mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada 2 Mei 2018.[Sap]

Related Articles

Back to top button