NATIONAL

Polisi Akan Berlakukan Tilang Elektronik Per 1 November 2018

Sabtu, 27 Oktober 2018

Indonesiaplus.id – Pada 1 November 2018, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, siap menerapkan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE), di Jalan Jenderal Sudirman-MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Setiap pelanggar bakal diganjar sanksi tilang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. “Sudah per 1 November mulai ditilang,” ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusuf, usai Diskusi Pojok Semanggi dengan tajuk “ETLE, Siapkah?”, di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/10/2018).

Besaran biaya denda tilang bergantung pada pelanggaran yang dilakukan pengendara kendaraan. “Ya macam-macam bergantung pelanggarannya. Kan sudah ada dipasang pelanggarannya,” katanya.

Terkait jika satu kendaraan melakukan beberapa kali pelanggaran, Yusuf menegaskan, polisi akan melakukan penilangan berkali-kali.

“Penilangan berkali-kali. Setahun itu bisa kena beberapa kali dia. Kalau nggak ada respon, ya kena terus dia. Makanya konfirmasi, dijawab dong,” ucapnya.

Selama masa uji coba ETLE terjadi penurunan angka pelanggaran secara signifikan di simpang jalan, di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. “Jauh sekali penurunan, ratusan. Minggu kemarin 21 (pelanggar), mungkin karena sepi juga,” terangnya.

Saat ini, pihaknya terus melakukan evaluasi uji coba ETLE. Setiap kendala sistem dan keluhan dari masyarakat menjadi pertimbangan evaluasi untuk diperbaiki.

“Pasti evaluasi dan kalau tidak efektif, bagaimana caranya supaya efektif. Itu evaluasinya dan ini harus jalan. Justru itu, keluhan masyarakat bagaimana? Kalau keluhannya seperti ini, berarti solusinya seperti ini. Kan ada jawaban dong yang penting kita respon. Ya nanti kan akan kita evaluasi. Pasti ini harus dilanjutkan,” jelasnya.

Terkait persiapan kamera, ia menyebutkan akan melakukan pengadaan pada tahun depan. “Kita selama ini masih uji coba, kalau nanti memang ini bagus baru pengadaan tahun depan. Pemprov bantu, dari kita sendiri juga ada anggarannya,” tandasnya.

Berbagai kamera pengawas atau CCTV sementara akan dipasang di tengah kota Jakarta, selanjutnya berkembang ke pinggiran Jakarta. Diprediksi dibutuhkan ratusan kamera pengawas tambahan.

“Di inti kota, terutama di sekitar istana, di tempat-tempat sering berkumpulnya massa, Monas, kemudian Stadion GBK sering ada pertandingan, kantor DPR, ya sekitar jalan itu. Nanti prioritas mengembang. Nanti bergerak lagi ke pinggir. Mungkin sekian ratus kamera lagi sampai berapa tahun ke depan,” ucapnya.

Perihal persiapan data regident kendaraan, Yusuf mengaku, data Ditlantas Polda Metro Jaya sudah kuat.

“Ada Elektronik Registrasi Identifikasi (ERI), kalau datanya nggak kuat, nggak benar, saya belum berani mengatakan membuat ini. Kalau saya berani buat ETLE ini berarti data di Polda Metro ini sudah bagus. Kalau nggak data, nggak bagus, nggak bisa jalan ini. Di Metro Jaya sudah bagus, sudah online pendataannya. Mungkin paling bagus di seluruh Indonesia,” tandasnya.[sap]

 

Related Articles

Back to top button