Perpecahan Bukan Tak Hafal Pancasila, JK: Pemicu Krisis Ekonomi
Senin, 20 November 2017
Indonesiaplus.id – Tantangan bangsa dari masa ke masa selalu berkembang. Namun, konflik dan perpecahan akar masalahnya seringkali bukan pada perbedaan ideologi atau agama melainkan karena faktor ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) saat memberikan pembekalan kepada peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) 21 dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 56 Tahun 2017, Lemhanas RI.
“Kenapa terjadi perpecahan? bukan karena kita tidak hafal Pancasila? Saya kira tidak, semua pemerintahan itu, dari Bung Karno apalagi sebagai Bapak Pancasila, zaman Pak Harto semuanya serba demokrasi Pancasila, malah sampai ada sepakbola Pancasila,” ujar JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (20/11/2017).
Dalam dua orde yang pernah dialami bangsa Indonesia jatuh karena krisis ekonomi. “Pada waktu akhir zaman Bung Karno inflasi hampir 100%, harga minyak, beras naik. Waktu Orde Baru ke Orde Reformasi juga karena ekonomi, inflasi 75%, rupiah menjadi 17 ribu, banyak orang menganggur,” katanya.
Selain memperkuat pemahaman generasi bangsa akan Pancasila, potensi perpecahan juga ditunjang dengan stabilitas ekonomi. Hal itulah yang selalu menjadi tantangan dari zaman ke zaman.
“Perpecahan bangsa ini bukan hanya karena orang tidak hafal Pancasila, justru masalahnya masalah kehidupan. Dua kali orde pemimpin, jatuh itu semua karena masalah kesulitan ekonomi. Artinya tantangan kita masalah ekonomi yang besar,” tandasnya.[Sap]