Selasa, 25 Juni 2019
Indonesiaplus.id – Pada Kamis (27/6/2019), Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2019. Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan menggelar aksi kawal MK mulai 26 dan 27 Juni.
“Kami dari PA 212 fokus di 26 juni. Juga, 27 kita masih turun mengawal hasil persidangan,” ujar juru bicara PA 212, Novel Bamukmin di Jakarta, Senin (24/62/2019).
Aksi kali ini, kata Novel, merupakan hasil keputusan dari ulama. Novel menyebut jika putusan digelar pada 27 Juni, maka pada 28 Juni tidak akan ada aksi.
“Jika sudah diumumkan pada 27 Juni, tanggal 28 Juni kemungkinan tidak jadi atau nanti kita ikutin intruksi dari ulama,” katanya.
Dijadwalkan PA 212, GNPF, dan sejumlah organisasi lain akan menggelar aksi mengawal sidang di MK pada Jumat (28/6/2019), saat pembacaan putusan sidang sengketa Pilpres 2019. Aksi ini disebut untuk membela agama demi menegakkan keadilan.
Sebelumnya, Polri melarang adanya aksi 28 Juni di depan gedung MK. Aksi ini dilarang sesuai dengan UU Nomor 9 tahun 1998 tentang penyampaian pendapat di muka umum karena akan mengganggu ketertiban umum. Kawasan MK yang merupakan jalan protokol juga dilarang untuk keramaian massa.
“Pihak Mabes Polri mengimbau agar tidak melakukan mobilisasi massa pada 26, 27, 28 Juni, maupun pasca 29 Juni,” tandas Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
“Selain itu, Mabes Polri sudah menyampaikan, untuk di area Gedung MK itu adalah area steril. Tidak boleh ada kegiatan massa di sana. Demo di sana tidak boleh,” pungkasnya.[sap]
