Ekonom Ingatkan Pemerintah Harga Beras Saat Masuk Musim Kemarau
Selasa, 2 Juli 2019
Indonesiaplus.id – Pemerintah disarankan untuk melakukan sejumlah terobosan guna mengantisipasi ketersediaan pangan, memasuki kemarau di sejumlah daerah Indonesia.
Pada musim kemarau akan berdampak pada menurunnya produksi pangan di sejumlah daerah sehingga dikhawatirkan mengakibatkan harga pangan seperti beras melambung tinggi.
“Antisipasi bulan Agustus beras akan naik karena dampak kekeringan terutama di Jawa bagian selatan,” ujar Ekonom Indef, Rusli Abdullah di Jakarta, Senin (1/7/2019).
Data InaRisk dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bahwa risiko kekeringan di Indonesia mencapai 11,77 juta hektar setiap tahun, juga berpotensi menimpa di 28 provinsi.
Pemerintah perlu memantau daerah mana saja yang terdampak kekeringan dan menjaga pasokan pangan di daerah tersebut dengan menggunakan stok beras dari Bulog.
“Dengan Beras Bulog itu juga banyak melimpah dan bisa diupayakan dan disalurkan ke daerah yang terkena kekeringan,” katanya.
Selain itu, pemerintah daerah perlu rutin melakukan pengawasan termasuk dinas pertanian setempat. Sebagai mengantisipasi adanya pihak atau oknum yang melakukan penimbunan beras yang berakibat pada kenaikan harga.
Termasu, bahan pangan alternatif seperti jagung dan singkong agar bisa dimanfaatkan sebagai pengganti beras bagi daerah yang terdampak kekeringan.[sap]