BPPTKG: Gunung Merapi Muntahkan Guguran Lava 18 Kali Sejauh 1,8 Km
Indonesiaplus.id – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan bahwa aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah terpantau cukup tinggi.
Tercatat terjadi 14 kali guguran lava sejauh 1.800 meter, sepanjang pagi ini. “Teramati 14 kali guguran lava ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter,” ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (29/10/2023).
Hasil pengamatan meteorologi, cuaca mendung dan cerah. Angin bertiup tenang ke arah timur. Suhu udara 16,8-19 derajat Celsius dengan kelembaban udara 65-84,7 persen dan tekanan udara 874,1-919,1 mmHg.
Namun, secara visul jelas hingga kabut 0-III, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah.
Selain itu, BPPTKG mencatat terjadi 23 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm dengan durasi 29,3-156,8 detik. Gempa hybrid atau fase banyak 89 kali dengan amplitudo 3-20 mm, S-P 0,3-0,7 detik, durasi 6-10 detik. “Tingkat aktivitas Gunung Merapi tetap berada di level III atau siaga,” ungkapnya.
BPPTKG mengeluarkan rekomendasi potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sedangkan, di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.[yus]