Anjing Pelacak Brimob Diterjunkan Tengah Malam, Warga Wadas Ketakutan

Indonesiaplus.id – Sebanyak lima mobil kembali memasuki Desa WadasPada Kamis (10/1/2022) malam, turut seorang warga Desa Wadas, Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Mobil itu berisi sejumlah pasukan Brimob dan anjing pelacak. Warga semakin merasa ketakutan lantaran personel kepolisan dan anjing yang berkeliaran di Wadas semakin bertambah.
“Pada malam ini datang lagi 5 mobil polisi Brimob dan anjing pelacak. Malam ini juga warga sangat takut dan resah,” ungkap dia, Jumat (11/2/2022).
Sampai saat ini aparat kepolisian masih banyak ditemui di perbatasan-perbatasan desa dan masjid setempat.
“Kami beri informasi kepada teman-teman media malam ini polisi masih banyak di setiap perbatasan desa dan tiap tiap masjid,” katanya.
Selain ketakutan, warga masih trauma dengan pengepungan pada 8 Februari kemarin. Pasalnya, banyak warga diseret dan ditangkap oleh aparat dan tak sedikit yang dikejar-kejar sampai ke perbatasan dan hutan.
“Jadi, warga takut dan masih trauma sama kejadian tanggal 23 September dan tanggal 8 Febuari atau 2 hari yang lalu,” tuturnya.
Menurut Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Duwi Prasetia membenarkan hal serupa bahwa warga Wadas mengaku mempertanyakan langsung kedatangan pasukan lima mobil kepolisian tersebut.
Pasukan Brimob beralasan datang ke Desa Wadas hanya karena ditugasi oleh alasan mereka. “Betul lima mobil Brimob datang dan anjing pelacak, katanya atas perintah atasan. Semalam kami konfirmasi jawabannya begitu,” ungkap Julian.
Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa) menyebut bahwa sepuluh truk polisi berisi personil kembali masuk ke Desa Wadas, Bener, Kabupaten Purworejo pada Kamis (10/11).
Gempadewa menyebut bahwa aparat kepolisian kembali mendatangi rumah warga dan memaksa warga untuk menandatangani surat persetujuan.
“Kondisi terkini di Wadas, pagi ini datang lagi 10 truk polisi membawa personil aparat kepolisian. Sampai saat ini Wadas masih dikepung aparat polisi dan preman-preman. Kondisi sangat mencekam,” tulis di akun Instagram resmi Gempadewa (@wadas_nelawan), Kamis pagi (10/2).
Aparat menyatakan kemarin, akan merampungkan proses pengukuran lahan yang dibebaskan untuk pembangunan Bendungan Bener di Desa Wadas.
Menurut Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudussy petugas kepolisian melakukan pendampingan terhadap tim Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengukur lahan.
“Dari ratusan bidang, saat ini tinggal 50 bidang yang belum diukur. Sekitar 15 persen dari jumlah keseluruhan. Melihat progres nya, hari ini selesai,” ujar Iqbal kepada awak media, Kamis (10/2).
Iqbal membantah jika terdapat pihak mengatakan situasi di Desa Wadas mencekam dan tidak kondusif. Proses pengukuran berjalan sesuai dengan jadwal.
“Aktivitas masyarakat sekitar juga berjalan normal dan tidak terganggu, ” pungkasnya.[yus]