HUMANITIES

Urus Anak dan Perempuan di Jawa Barat, KDM Gandeng Poltekesos Bandung

Indonesiaplus.id – Gubernur Jawa Barat, H. Dedi Mulyadi menggandeng Poltekesos Bandung, sekolah tinggi kedinasan milik Kementerian Sosial untuk berperan aktif membantu dalam penanganan dan penyelesaian masalah anak dan perempuan.

Menurut Dedi atau akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) bahwa persoalan anak dan perempuan di Jawa Barat sangat urgen diselesaikan karena banyak terjadi kasus tindak kekerasan, eksploitasi (anak yang tinggal di jalanan) dan anak yang salah asuh.

“Persoalan ini perlu langkah taktis dan terukur dalam penyelesaiannya, tidak bersifat sporadis, ” ujar DKM di Bandung, Sabtu (12/4/2025).

Ke depan, pemerintah provinsi Jawa Barat memerintahkan Dinas Perempuan dan Anak untuk melaksanakan penanganan dan penyelesaiannya dengan menggandeng Poltekesos Bandung.

Sebelumnya, KDM tidak asing dengan Kemensos dengan salah satu unit teknisnya Poltekesos. Pasalnya, Kemensos pada 2017 melakukan kegiatan bedah kampung di Purwakarta dan saat itu KDM menjabat bupati. Saat itu tidak kurang 120 rumah warga miskin diperbaiki seutuhnya, juga terungkap persoalan persoalan sosial lainnya dan secara terintegratif diselesaikan.

Selaku Gubernur Jawa Barat, KDM mengusung visi “lembur di urus, kota di tata”, dan salah satu langkahnya ditempuh kegiatan nganjang ka desa.

Civigas akademika Poltekesos menyambut baik keinginan dari Gubernur Jawa Barat ini dengan menurunkan tenaga tenaga terlatih dari para dosen bersertifikat keahlian di bidang anak dan perempuan.

Para dosen tersebut dibantu oleh mahasiswa dari unit kajian anak dan perempuan melakukan layanan dukungan psikososial. Layanan ini ada yang bersifat langsung (penjangkauan ke target sasaran sesuai domisilinya) dan ada layanan tidak langsung melalui layanan hotline service.

Tim Poltekesos terdiri atas DR. Bambang Rustamto, DR. Uke Hani Rasalwati, DR. Yana Sundayani yang langsung merespon layanan langsung melalui mobil layanan lapangan bernama Mobil Anti Galau.

“Poltekesos telah lama bekerja dalam mengatasi persoalan anak dan perempuan, dan banyak yang sudah diselesaikan, walaupun kalau diukur secara statistik belum terlihat secara signifikan karena banyak kasus yang tidak mau diungkap dan terlambat diketahui, ” ujar Bambang Rustamto.

Sedangkan, Uke Hani Rasalwati menambahkan bahwa banyak kasus anak dan perempuan berhubungan dengan aspek psikologis, keresahan, depresi dan pola perlakuan.

“Untuk penangaan kasus dan penyelesaiannya dilakukan dengan mengikuti tahap tahap yang terkukur mulai dari asesmen sampai langkah terapinya, ” tandas Yana Sundayani.

Ada harapan besar dari Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Barat partisipasi Poltekesos terus dijalin mengingat Poltekesos memiliki kepakaran dan banyak pegalaman terkait dengan anak dan perempuan. [ama]

Related Articles

Back to top button