HUMANITIES

Tinjau Pembangunan 18 Unit Rumah Suku Baduy, Mensos Serahkan Bantuan Rp 1 Miliar

Indonesiaplus.id – Untuk mengetahui dari dekat proses pembangunan rumah bantuan Kemensos di kampung Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten. Mensos harus melalui jalan berliku meniti pinggang pengunungan Kendeng dengan jalan berliku dan curam, hingga beberapa kali kendaraan harus bergerak lambat.

Bantuan pembangunan rumah diberikan usai insiden kebakaran yang melanda pemukiman mereka bulan Oktober 2021 lalu. “Bagaimana ada kendala? Berapa lama dibutuhkan waktu untuk membangun rumah seperti ini?” tanya Mensos.

Tokoh Baduy dalam, Mursid menerangkan kepada Mensos terkait aktivitas pembangunan rumah diatur berdasarkan waktu tertentu tidak bisa setiap saat. Saat ini proses pembangunan sudah meliputi 18 unit rumah yang didanai Kemensos sebesar Rp1.001.000.000.

Bantuan pembangunan 24 rumah (@ Rp35 juta) senilai Rp 840 juta, bantuan jaminan hidup 3 bulan x 500 ribu total Rp36 juta dan bantuan stimulan perekonomian Rp 25 juta x 5 kelompok Rp 125 juta.

Atas perhatian Mensos tersebut, masyarakat memberikan kehormatan dengan pengalungan tenun buatan warga Baduy. Mensos berbincang berbagai hal dengan para tokoh Baduy. Misalnya sejauh mana adat mengizinkan peternakan ayam, lele, dan pengembangan life skill seperti menjahit.

“Beternak ayam atau ikan lele boleh ngga?” tanya Mensos. Kepala Desa Kanekes Jaro Saija menyatakan bahwa hal itu tidak dibenarkan dalam aturan adat. Bisa saja warga setempat menerima bantuan hewan ternak namun untuk dibiarkan hidup bebas, tidak bisa dipelihara dalam sistem peternakan.

Selain itu, Mensos bertanya kemungkinan diberikan bantuan keterampilan menjahit bagi kaum ibu suku Baduy. Namun, Jaro kembali menyatakan, bisa saja dilakukan namun tidak bisa menempati lokasi dimana mereka tinggal. “Bisa menjahit tapi tidak di sini Bu. Bisa di bawah Bu (di Saung Kreatif Baduy, lokasi untuk umum di bawah/sisi luar kampung Baduy),” ungkap Jaro.

“Bisa ya. Kalau gitu nanti saya akan taruh mesin jahit di bawah ya. Ibu-ibu di sini bisa belajar menjahit,” kata Mensos.

Mensos lebih banyak mendengarkan aspirasi dan pendapat dari warga Baduy. Jaro mengungkapkan keinginan warga untuk dapat memperbaiki akses pejalan kaki dari Saung Kreatif menuju kampung Baduy. Inilah jalan setapak yang dilalui Mensos dan rombongan. Kondisinya masih berupa tanah dan licin karena hujan.

“Kami perlu pengerasan jalan Bu. Supaya lebih nyaman untuk dilewati,” kata Jaro. “Berapa biayanya? Berapa meter itu panjangnya? Saya kasih sekarang bisa ya uangnya,” kata Mensos. Bersamaan dengan itu, Mensos menyerahkan uang tunai Rp 100 juta.

Seperti Jaro dan Mursid, juga para tokoh Baduy menyampaikan ucapan terima kasih kepada Mensos atas berbagai bantuan yang telah diberikan. “Terima kasih atas bantuan ibu. Sudah jauh-jauh datang dari Jakarta ke kampung Baduy. Juga datang untuk memberikan bantuan,” pungkasnya.[ama]

Related Articles

Back to top button