HUMANITIES

Tak Perlu Pegang Kartu KKS, Mensos Minta Pendamping Fokus untuk Percepatan Penanganan Kemiskinan

Indonesiaplus.id – Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) diminta memperkuat tugas utama dalam penanganan kemiskinan dengan fokus memberikan pendampingan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Saya minta pendamping PKH tidak memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Namun, lebih banyak mengedukasi KPM sehingga mempercepat penanganan kemiskinan, seperti mengedukasi KPM agar mandiri secara ekonomi,” tutur Menteri Sosial Juliari P Batubara saat membuka Diklat E-Learning Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) / Family Development Session (FDS) PKH di Jakarta, Senin (22/6/2020).

Diklat daring diikuti Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluh Sosial (BP3S), Syahabuddin; Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Pepen Nazaruddin; Dirjen Penanganan Fakir Miskin, Asep Sasa Purnama; Staf Ahli Bidang Aksibilitas Sosial Sonny W Manalu; serta Staf Ahli Bidang Teknologi Pekerjaan Sosial Andi Zainal A. Dulung.

Hari ini dua acara sekaligus dibuka secara resmi oleh Mensos Juliari, yaitu Diklat P2K2/FDS untuk peserta di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makasar bagi 334 peserta dan BBPPKS Lembang Bandung 390 peserta.

Dalam skema untuk pemberdayaan sosial sebagai komplementaritas program PKH, harus segera dilaksanakan melalui kewirausahaan sosial.

“Kewirausahaan yang dimiliki pendamping PKH dan KPM diharapkan bisa mempercepat kemandirian penerima PKH dengan kemampuan kewirausahaan yang dimilikinya,” harap Juliari.

Mensos Juliari berpesan agar ikut menjaga ideologi Pancasila, sebab tidak ada indeologi lain selain Pancasila dalam pikiran dan dalam tugas sehari-hari.

“Saya minta agar menjaga tidak ada ideologi lain selain Pancasila, sehingga tidak boleh ada pendamping

PKH mempertanyakan ideologi Pancasila. Tidak boleh membuat kegiatan yang bertentangan nilai-nilai dalam setiap sila dari Pancasila,” tandas Mensos Juliari.

Hal itu perlu dilakukan agar selalu kompak dalam menjalankan tugas, karena kita semua adalah tentara-tentaranya Garuda, tentara-tentaranya negara kesatuan.

“Jadi kita solid dalam upaya percepatan penanganan kemiskinan di Indoensia,” ungkapnya.

Sebagai garda depan, pendamping PKH mencerminkan Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai lembaga, termasuk dalam sikap, perilaku dan pernyataan pendamping PKH akan membentuk opini dan kesan terhadap Kemensos.

“Pendamping PKH sebagai garda terdepan dan keberhasilan program PKH, exit maupun graduasi harus betul-betul dipastikan bahwa KPM memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan dasar secara mandiri,” katanya.

Namun yang tak kalah penting, pendamping PKH harus bisa mengedukasi KPM untuk senantiasa atau membiasakan diri menerapkan protokol kesehatan bagi keluarga KPM dan lingkungan sekitarnya.

“Saat KPM mengambil bansos di ATM atau di jaringan bank Himbara, biasakan keluar dari rumah memakai masker, hindari berjabat tangan atau kontak fisik, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir selama 20 detik, ” pungkas Mensos Juliari.[mor]

Related Articles

Back to top button