Sapa Anak Terdampak Covid-19, Mensos Risma: Buktikan Kalian Anak-Anak Luar Biasa
Indonesiaplus.id – Daya rusak Covid-19 tidak hanya di sektor kesehatan, melainkan juga banyak anak-anak yang kehilangan orang tua. Menteri Sosial Tri Rismaharini selalu menyempatkan waktu untuk menyapa dan memberikan motivasi kepada anak yatim, piatu, dan yatim piatu.
“Anak-anak harus tetap tegar, tidak berputus asa dan tida menyerah. Kalian harus percaya, bahwa kalian semua ada disini adalah anak-anak yang disayang Allah. Kalian harus bisa buktikan sebagai anak-anak yang luar biasa,” ujar Mensos di Balai Budi Luhur Banjarbaru, belum lama ini dan didampingi pejabat eselon 1, staf khusus menteri dan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor serta jajaran.
Selain itu, Mensos merasakan betapa sedih rasanya, ditinggalkan orangtuanya karena Covid-19 tapi ia menekankan kondisi yang mereka hadapi sebenarnya bentuk dari kasih sayang Tuhan kepada mereka.
“Kalian tidak boleh menyerah dan putus asa serta minder, karena kalian tidak sendiri dan kalian semua anak-anak ibu,” ujar Mensos yang disambut antusias oleh anak-anak PM saat menyambut kedatangan Mensos.
Dalam kunjungan tersebut, Mensos menyerahkan bantuan total Rp 863.395.500 dengan rincian ATENSI anak yatim, piatu, dan yatim piatu Rp 41.100.000, bantuan kewirausahaan Rp 473.305.500, bantuan aksesibilitas Rp138.325.000, dan bantuan kebutuhan dasar Rp210.665.000.
Juga, Mensos meresmikan Sentra Kreasi ATENSI (SKA) ke-8 di Balai Budi Luhur Banjarbaru Kalimantan Selatan yang ditandai dengan pemotongan pita. Kemudian Mensos mengunjungi tempat kuliner, mini mart, kafe, budidaya tanaman, sampai kerajinan tangan di SKA.
Mengakhiri kunjungan, Mensos menitipkan pesan kepada para anak-anak BRSPDM di sebuah kanvas dengan kalimat “Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, semua mungkin asal kita mau. Jangan surut saat kegagalan datang, kekuatan kita ada di kemauan,” tulis Mensos.
Indonesia termasuk negara di mana banyak anak diasuh di panti asuhan atau Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKS)/Panti Sosial Asuhan Anak). Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) diketahui terdapat 4.023.622 anak berusia di bawah 18 tahun, belum menikah, tercatat dalam kartu keluarga dan berstatus ayah/ibu/ayah dan ibu sudah meninggal.
Pun demikian data di SIKS NG pada Mei 2021 menghimpun masukan data dari LKS sebanyak 6.244 LKS menunjukan terdapat 191.696 anak dalam pengasuhan LKS Anak (Panti Asuhan/ Yayasan/ Balai). Dari jumlah itu sebanyak 8.882 anak berstatus yatim; 40.321 piatu dan 5.048 yatim piatu, sisanya sebanyak 137.445 masih memiliki orang tua lengkap.
Sedangkan di luar LKSA, angka anak yatim, piatu dan yatim piatu diprediksi meningkat tajam pada situasi pandemi Covid-19.
Satgas Covid–19 memberikan estimasi ada sekitar 11.045 anak yang orang tuanya meninggal akibat Covid–19. Bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial sendiri, selain untuk anak, yaitu untuk penyandang disabilitas, lansia, Korban Penyalahgunaan Napza dan tuna sosial.[ama]