Pendekar Inspiratif 2018 Menyapa Ujung Timur Madura
Senin, 19 November 2018
Indonesiaplus.id – Pasca sukses menggelar Pendidikan Karakter (Pendekar Inspiratif 2018), di Kabupaten Wakatobi. Kini giliran siswa dan guru di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, dengan tema “Sejarah Sebagai Penguat Karakter Bangsa.”
Digelar di Gedung Korpri di Jalan Dr Cipto, Sumenep, Kamis (16/11/2018) kegiatan Penguatan Pendidikan Karakter melalui media inspiratif (Pendekar Inspiratif) dibuka langsung oleh Bupati Sumenep, Dr KH A. Busro Karim.
Persembahan tari muang sangkal dari sanggar Pottre Koneng SMP N 1 Sumenep asuhan Adi Susanto, membuka kegiatan Pendekar Inspiratif.
Tari Muang Sangkal merupakan salah satu tarian asli Sumenep dan menjadi ikon seni tari di Sumenep yang mengangkat sejarah kehidupan kraton yang dulu pernah ada.
“Kami berterima kasih pada Direktorat Sejarah yang bersedia memfasilitasi pemutaran film inspiratif di sini. Sumenep siap mengenalkan pendidikan karakter bagi semua kalangan,” kata Bupati, dalam sambutannya.
Direktur Sejarah, Triana Wulandari, menyampaikan, bahwa peran seorang guru itu sangat mulia, sebab tugas guru berat yaitu mengantarkan anak-anak menjadi garda masa depan bangsa.
“Dengan metode visual seperti Pendekar Inspiratif ini, penyampaian penguatan pendidikan karakter jauh lebih cepat dibandingkan dengan metode lainnya,” terang Triana.
Sumenep, kata Triana, merupakan daerah yang terkenal dari masa Hindu-Budha hingga masa kolonial karena banyak cerita dan peninggalan sejarah yang menarik, sehingga layak dijadikan wisata sejarah.
“Saya nobatkan Sumenep sebagai destinasi wisata sejarah. Ayo para guru, sebelum mengajarkan sejarah, anak-anak diajak menceritakan sejarah lokal daerahnya yaitu Madura yang sangat kaya akan sejarah ini,” katanya.
Pada sesi guru diputar film Penjuru 5 Santri yang merupakan film yang bercerita lima sekawan yang tinggal dalam kesederhanaan dan keprihatinan memiliki semangat tinggi untuk menimba ilmu walaupun jalan yang mereka tempuh tidaklah mudah.
Namun, yang lebih menarik lagi karena pemeran Kiai Landung yang menjadi narasumber film pada sesi dialog adalah D. Zawawi Imron, seorang budayawan lokal asli Sumenep.
Selain menceritakan pengalamannya mengenai film tersebut, Zawawi berpesan kepada para peserta guru agar mengembangkan daerah terutama Sumenep yang kaya peninggalan sejarah dan budaya melalui penyampaian kepada para anak didiknya.
“Mari kita bersama-sama memperkenalkan sejak dini budaya kepada para generasi muda Sumenep, ” katanya.
Tokoh lain yang hadir pada sesi dialog guru, yaitu pakar pendidikan Nurul Hamzah, Kadis Pendidikan Kabupaten Sumenep H.A. Shadik, guru inspiratif Andi Lala, dan Kasubdit Internalisasi Nilai Sejarah, Edy Suwardi.
Siang harinya, pada sesi siswa menampilkan film Kau dan Aku Cinta Indonesia garapan sutradara Dirmawan Hatta. Diisi dengan panel diskusi antara lain Sekdis Pendidikan Kab. Sumenep, Abd. Suud, siswi berprestasi Najwa Chandra Tantri, Motivator anak Syaiful Akla dan pemeran utama film Kau dan ACI, Elang Gibran Rosadi.
Pengalaman Najwa Chandra Tantri dari SMP 1 Sumenep dibagi kepada para peserta siswa tentang bagaimana dia bisa menjadi juara lomba menyanyi di Surabaya. Sedangkan Elang Gibran Rosadi menjadi obyek siswa untuk berfoto bersama usai sesi dialog berakhir.
Sebelum menutup sesi dialog, Sekdis Pendidikan Kab. Sumenep menyampaikan harpan kepada seluruh peserta agar kegiatan bisa memberikan kesempatan bagi pelajar di daerah, menonton film berkualitas.
“Semoga kegiatan ini bisa menginspirasi dan merangsang para pelajar untuk berdiskusi mengenai nilai-nilai yang terdapat dari film tersebut,” katanya.[mor]