Optimalkan Peran PSKS, Mensos Ajak Kawal Bansos Agar Tepat Sasaran

Indonesiaplus.id – Dalam ikhtiar memutus rantai penyebaran Covid-19, Menteri Sosial Juliari P Batubara memberikan pembekalan terkait pentingnya mengoptimalkan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS).
Pembekalan sebagai langkah Kemensos mengkoordinasikan seluruh PSKS untuk mempercepat penanggulangan dampak Covid-19 di Indonesia, salah satunya dengan turut aktif mengawal penyaluran bantuan sosial agar tepat sasaran.
“Soal adanya aduan masyarakat terkait bansos tidak tepat sasaran seringkali saya lihat di media sosial dan media lainnya. Dengan demikian perlu melibatkan PSKS menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait bantuan sosial baik bansos reguler maupun bansos khusus dalam penanganan Covid-19,” ujar Menteri Sosial saat telekonferensi yang dihadiri Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Provinsi seluruh Indonesia dan 225 peserta PSKS, Jumat (1/5/2020).
PSKS terdiri dari unsur Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Karang Taruna, Organisasi Sosial/Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Pendamping Lokal Komunitas Adat Terpencil (KAT), Forum Corporate Social Responsibility Kesejahteraan Sosial (CSR Kesos), serta Dunia Usaha.
Sejak pertengahan April 2020, Kemensos telah menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu dan rentan yang terdampak Covid-19. Di antara tersebut adalah Bantuan Sosial Sembako bagi warga Jabodetabek dan Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi warga di luar Jabodetabek yang dikirimkan langsung ke alamat penerima.
Penyaluran bantuan sosial ini, diharapkan tidak hanya tepat sasaran, tetapi harus cepat, responsif dan terintegrasi. Selain itu, pelayanan kepada masyarakat harus berorientasi pada kemudahan dan kecepatan penanganan, tanpa mengabaikan aturan dan regulasi yang telah ditetapkan.
Dukungan dan peran PSKS dalam membantu pemerintah memberikan informasi, komunikasi, sosialisasi, dan penanganan pengaduan masyarakat sangat diperlukan.
“Penanganan aduan terkait bansos pun harus dibantu teman-teman semua di daerah, karena data kami dapatkan dari daerah pula. Pada kondisi sulit seperti sekarang ini yang kita butuhkan kita bersatu, kita meningkatkan solidaritas, serta membantu sesama yang perlu dibantu, tidak perlu cari-cari kesalahan orang lain,” tandasnya.
Ada beberapa saluran layanan yang bisa dimafaatkan oleh Pilar Sosial. Pertama adalah Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) di Kabupaten/Kota dan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) di tingkat Desa/Kelurahan. Saat ini SLRT/Puskesos sudah ditunjuk sebagai salah satu layanan pengaduan yang resmi untuk bantuan-bantuan sosial pemerintah.
Saluran kedua, melalui pusat layanan resmi Kementerian Sosial RI, dengan alamat email dan nomor kontak whatssapp yang sudah kami bagikan pada masyarakat.
Saluran Ketiga, penanganan berjenjang artinya pengaduan masyarakat yang secara langsung disampaikan pada Karang Taruna maupun PSM dapat diteruskan kepada perangkat desa/kelurahan agar diselesaikan atau dirujuk ke jenjang yang lebih tinggi dan seterusnya.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menjelaskan, PSKS yang tersebar di seluruh Indonesia sudah melakukan aksi nyata membantu pemerintah dalam pencegahan penyebaran Covid-19.
Mulai dari sosialisasi, edukasi, penyemprotan disinfektan, pembagian masker, pemberian kebutuhan makanan, penggalangan dana hingga pelaksanaan kegiatan pendampingan serta penyerahan bantuan sosial.
“PSKS bersinergi dengan pemda serta mitra-mitra di wilayah mereka untuk melayani masyarakat, saat ini mereka juga menjadi salah satu unsur dalam membantu melayani aduan bansos dari masyarakat, ” kata Edi.
Dalam pelayanan bansos tersebut, Pilar Sosial dan pendamping lokal KAT harus selalu berkoordinasi dengan pemda mulai dari tingkat desa/kelurahan hingga provinsi.
Namun, yang tak kalah penting dalam situasi kondisi saat ini adalah peran tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR), dimana perusahaan sebagai bagian dari masyarakat memiliki tanggungjawab sosial memberikan kesejahteraan pada masyarakat.
“Adanya dukungan LKS atau Organisasi Sosial di seluruh Indonesia untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19 juga sangat diperlukan,” pungkasnnya.[mor]