Mensos: Penyebaran Tertinggi HIV/AIDS di Usia Produktif 20–49 Tahun
Kamis, 4 April 2019
Indonesiaplus.id – Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan hingga 2018, orang terpapar sebanyak 314.143 kasus HIV dan 111.973 AIDS, dengan penyebaran tertinggi pada kelompok usia produktif 20–49 tahun.
“Sangat mengkhawatirkan, sebab populasi tertinggi justru pada usia produktif yang seharusnya jadi subjek dan penggerak pembangunan, ” ujar Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Cikarang, Kamis (4/4/2019).
Dampak dari penularan HIV-AIDS, kata Agus, sangat berpengaruh pada aspek fisik maupun psikologis, serta bisa menimbulkan berbagai permasalahan sosial, salah satunya adalah tindak diskriminasi.
“Untuk penanganan HIV-AIDS haruslah dilakukan secara komprehensif dan bersinergi yang melibatkan pemerintah, masyarakat dan pihak terkait lainnya, ” katanya.
Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengukuhan 250 Sahabat Peduli ODHA di Kota Medan, Sumatera Utara pada 15 Februari 2019 dan 250 Sahabat Peduli ODHA di Kota Bekasi, Jawa Barat, pada 19 Februari 2019.
“Hari ini, kita berkumpul untuk mengukuhkan 1000 sahabat peduli ODHA di Kabupaten Bekasi yang diharapkan mampu membangun jejaring antara pemerintah dan masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menanggulangi permasalahan HIV/AIDS, sehingga bisa menekan kasus infeksi HIV/AIDS dan meningkatkan kualitas hidup ODHA, ” harapnya.
Kemensos juga telah mengambil berbagai langkah antisipatif. Salah satunya dengan mengukuhkan 2000 Sahabat Peduli ODHA pada 2017-2018.
“Saya sangat menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan pengukuhan sahabat peduli ODHA di tahun sebelumnya, ” tandasnya.
Tahun ini, akan dikukuhkan 1500 Sahabat Peduli ODHA untuk Kota Medan, Kota Bekasi, dan terakhir di Kabupaten Bekasi.
“Diharapkan dengan dikukuhkan sahabat peduli ODHA bisa menjadi pioneer atau agen-agen di masyarakat yang mampu memberikan pemahaman yang tepat mengenai HIV-AIDS,” ungkapnya.
Melalui Sahabat Peduli ODHA, masyarakat diharapkan memahami kemudian menghindari penularan virus HIV- AIDS dan menjadi sahabat bagi ODHA untuk bangkit bersama menatap masa depan yang lebih cerah.
Selain itu, Kemensos menyelenggarakan Rehabilitasi Sosial bagi yang terdampak HIV melalui Balai dan Loka Rehabilitasi Sosial Orang dengan HIV.
Tiga Balai dan Loka milik Kemensos tersebut, yaitu Balai Rehabilitasi Sosial Orang Dengan HIV Wasana BahagiaTernate, untuk wilayah di Timur, Balai Rehabilitasi Sosial Orang Dengan HIV Bahagia Medan, untuk wilayah di Sumatera dan Kalimantan, serta Loka Rehabilitasi Sosial Orang Dengan HIV Kahuripan Sukabumi untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali.
Upaya rehabilitasi sosial Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) hendaknya didasari oleh pengertian masalah ini sudah menjadi masalah yang mendesak dan perlu segera ditangani.
Sehingga penanggulangannya harus memperhatikan nilai-nilai agama dan budaya, serta diarahkan untuk memperkokoh ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
“Semua upaya baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat, perlu mendapat dukungan aktif dari berbagai komponen,” tandasnya.
Tak heran, peran pemerintah dan masyarakat, harus menjadi garda terdepan dan menjadikan semua itu hanya bisa dicapai dengan cara bekerjasama.
“Tentu saja saya yakin, melalui forum ini akan menjadi sarana untuk meningkatkan koordinasi diantara kita semua,” katanya.
Kepada semua Sahabat Peduli ODHA agar mengikuti rangkaian acara dan bisa berperan aktif di dalamnya.
“Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Kegiatan Pengukuhan 1000 sahabat ODHA di Kabupaten Bekasi, saya buka secara resmi dan semoga Allah SWT selalu Meridhoi dan membimbing kita semua, “pungkasnya.[sha]