Komitmen YSMI untuk Menggugah Kesadaran Sejarah Banjarnegara

Jumat, 6 April 2018
Indonesiaplus.id – Yayasan Sahabat Muda Indonesia (YSMI) bekerjasama dengan Direktorat Sejarah, Direkorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menggelar berbagai kegiatan yang bertema sejarah.
Berbagai kegiatan yang dimaksud adalah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman kesejarahan di tengah masyarakat, khususnya sejarah di Kabupaten Banjarnegara.
Adapun penandatanganan nota kesepahaman atau MoU kerjasama tersebut, sudah dilaksanakan di Hotel Ambhara Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (6/4/2018).
Pegiat sejarah Bangarnegara, Heni Purnomo mengatakan, bahwa YSMI telah merencanakan menggelar kegiatan, berupa pameran foto bertajuk Banjarnegara Old and New, bedah buku, bedah film, serta napak tilas cagar Budaya.
“Empat kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tahun ini. Diharapkan dari kegiatan yang digelar bakal menggugah kesadaran masyarakat Banjarnegara terhadap sejarah lokal mereka,” katanya.
Semua kegiatan akan bertema tentang sejarah Banjarnegara. Mulai dari fase Islam, kolonial, pergerakan nasional, hingga perang kemerdekaan Indonesia.
“Masyarakat Banjarnegara harus tahu dan terinspirasi dengan tokoh-tokoh sejarah lokal di masa lalu. Sebab, Banjarnegara bukan kota kacangan, kita menasional perannya, khususnya pada fase pergerakan nasional,” ucapnya.
Direktur sejarah Triana Wulandari, melalui perwakilannya Muhammad Ikbal berharap dengan adanya kerjasama agar mampu mendorong komunitas pencinta sejarah tergerak untuk melestarikan sejarah lokal.
“Kita mendorong daerah agar peduli terhadap sejarah, karena dalam konteks kebudayaan, pelestarian nilai sejarah adalah hal yang sifatnya prioritas, ” harapnya.
Terlebih sekarang ada UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 tahun 2017, yang mengamanatkan agar kebudayaan tidak hanya dilestarikan namun harus dimajukan.
“Tentu saja, hal ini tidak bisa dilepaskan dari peran daerah, karena sejatinya sejarah nasional merupakan kristalisasi dari sejarah-sejarah lokal,” katanya.
Dari kerjasama tersebut, dapat terus terjalin dan Banjarnegara merupakan titik tengah pulau Jawa dengan objek sejarahnya yang sangat lengkap.
“Kami berharap jika komunitas sejarah di Banjarnegara bergeliat, akan memberi pengaruh positif ke wilayah-wilayah di sekitarnya,” pungkasnya.[Mor]