Kemensos RI Rekam Identitas 136 Warga Marjinal, Risma: Mereka Terima Kartu ATM ATENSI

Indonesiaplus.id – Kementerian Sosial RI melakukan perekaman identitas kependudukan dan peluncuran kartu ATM Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) bagi warga marjinal atau terlantar.
Sebanyak 136 warga terlantar terdiri dari gelandangan, pengemis, pemulung, anak terlantar disabilitas berat, serta lansia terlantar akan mendapat identitas kependudukan berupa KTP dan rekening tabungan serta kartu ATM ATENSI.
Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial, Harry Hikmat sebagai wujud dari layanan ATENSI Kemensos, berupa dukungan aksesibilitas yang diberikan kepada warga marjinal dan terlantar.
Sebagian besar warga marjinal dan terlantar tidak memiliki KTP sehingga belum mendapat bantuan dari Kemensos seperti layanan ATENSI, PKH, BST maupun bantuan dari Kementerian/Lembaga lain seperti KIS, KKS atau KIP.
Selain itu, mereka juga tidak memiliki tempat tinggal tetap atau unregister yang menyulitkan mendapat identitas kependudukan. Bahkan, beberapa di antara warga yang ditemui Risma tinggal di kolong jembatan dan tidur di pinggir jalan.
Pembuatan KTP tersebut dilakukan agar data mereka bisa masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan mereka bisa mengakses berbagai program bantuan sosial dari Kemensos maupun bantuan dari Kementerian/Lembaga lain.
Sejak awal memimpin Kemensos, Risma melakukan gebrakan dengan penanganan warga marjinal dan terlantar, dengan mendatangi lokasi di kolong jembatan di belakang kantor kemensos, kolong jembatan tol gedong panjang dan rutinitas hariannya berangkat kerja sambil memperhatikan situasi sosial di sepanjang jalan.
Hasil peneluusurannya, Risma menemukan beberapa warga marjinal atau terlantar dan mengajak mereka yang tidak memiliki tempat tinggal tinggal di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Diektorat Jendreal Rehabilitasi Sosial Kemensos RI.
Dalam perekaman indetitas kependudukan, Kemensos RI menggandeng Kementerian Dalam Negeri bagi warga marjinal/terlantar yang sebagian besar tidak memiliki KTP ini.
“Jadi, mereka mau dibantu tetapi tidak punya KTP hilang dan identitas lainnya sehingga belum terdata sama sekali. Kami kerja sama dengan Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil melakukan perekaman identitas, ” ujar Risma di Gedung Aneka Bakati, Rabu (13/1/2021).
Tidak hanya warga marjinal dan terlantar di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi, juga warga binaan dari beberapa Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) menjadi peserta dalam perekaman identitas kependudukan ini. Beberapa LKS tersebut, yaitu LKS Bhakti Nurul Iman, LKS Kumala, LKS Swara Peduli Indonesia, LKS Education Religion Be Entertainment (ERBE), serta LKS Setia Kawan Raharja (Sekar).
“Pada hari ini kita mulai perekaman untuk 136 warga terlantar. Saya berterima kasih kepada teman-teman LKS. Mereka ini menjadi penjamin sehingga KTP Penerima Manfaat (PM) bisa diproses,” terang Mensos, Risma.
Kemensos RI bisa memberikan akses berbagai bantuan bagi warga terlantar agar mereka mampu keluar dari kemiskinan. Sebagai persyaratan menerima bantuan, warga marjinal dan terlantar harus memiliki identitas kependudukan terlebih dahulu.
Mensos juga menggandeng Bank Mandiri untuk membukakan rekening tabungan mereka yang telah memiliki KTP. Adapun rekening tabungan disebut ATM ATENSI ini diluncurkan secara resmi oleh Mantan Walikota Surabaya ini.
“Kita buatkan rekening dan nanti disesuaikan jenis bantuan serta akan analisis dulu. Bisa mernima Program ATENSI, PKH, BST, KIS, KKS atau KIP. Bantuan diberikan tergantung kebutuhan warga tersebut,” tandasnya.
Risma meluncurkan Kartu ATM ATENSI bagi para Pendamping Rehabilitasi Sosial di 5 Klaster Rehabilitasi Sosial yaitu Pendamping Rehsos Anak, Pendamping Rehsos Penyandang Disabilitas, Pendamping Rehsos Lanjut Usia, Pendamping Rehsos Korban Penyalahgunaan Napza serta Pendamping Rehsos Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang. ATM ATENSI ini akan difungsikan untuk mentransfer honor bagi para pendamping rehabilitasi sosial.
Salah seorang pemulung dari Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi kini telah bekerja di Grand Lagoon Bekasi merasa terbantu dengan program perekaman KTP dan ATM ATENSI ini.
“Saya senang mbak karena sudah dari tahun 2011 menunggu KTP jadi, Alhamdulillah sekarang punya KTP dan sudah dapat ATM ATENSI serta bisa menabung untuk naik haji mertua saya,” ungkap Roni.
Kemensos RI tidak hanya meluncurkan ini di Jabodetabek.Di daerah lain dibuatkan ATM ATENSI bag warga terlantar. Dengan pendekatan harus komprehensif dan dilakukan proses perekaman serta peluncuran ATM ATENSI ini di Balai Rehabilitasi Sosial milik Kemensos di seluruh Indonesia.
“Kami tidak hanya fasilitasi perekaman data kependudukan, juga sedang bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membangun Rumah Susun Sewa (Rusunawa) bagi warga terlantar, ” tandas Risma.
Pembangunan Rusunawa akan dibangun di lahan seluas 3000 m2 yang terdiri dari 5 lantai dengan luas per ruangan yaitu 24 m2 dan mampu menampung 100 Kepala Keluarga di 2 lokasi, yaitu di Balai Karya “Pangudi Luhur” Bekasi dan Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) milik Kemensos
“Biaya sewa Rusunawa Rp 10 ribu/bulan dan biaya sewa ini akan menjadi modal bagi koperasi yang dikelola oleh penghuni rusunawa tersebut, ” ungkap Risma.[ama]