Jelang Kepulangan, 354 Jamaah Haji Indonesia Dirawat di RS Arab Saudi
Indonesiaplus.id – Sepekan menjelang kepulangan ada 354 jamaah haji Indonesia menjalani rawat inap di klinik kesehatan dan rumah sakit Kota Mekkah, Madinah, Jeddah, dan Mina.
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mencatat per 22 Agustus 2019, jamaah sakit yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah sebanyak 129 orang dan di KKHI Madinah hanya 4 orang.
Juga, dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) Mekkah sebanyak 208 orang, RSAS Madinah 2 orang, RSAS Jeddah 10 orang, dan RSAS Mina 1 orang.
Menurut dokter jaga di KKHI Mekkah, dr Novita Silvana, jumlah jamaah haji yang dirawat di KKHI Mekkah per Jumat (23/8/2019) dini hari 132 orang. Jumlah itu lebih banyak dari data yang dikeluarkan oleh PPIH Arab Saudi.
“Data itu terus dinamis, setiap jam bisa saja berubah,” ungkapnya.
Jamaah haji sakit akan dirawat hingga kondisinya sehat. Usai dinyatakan sembuh, tim KKHI akan berkoordinasi dengan Tim Gerak Cepat (TGC) di sektor untuk memastikan kesiapan penerimaan jamaah haji dari klinik.
Namun, jika TGC telah siap, tim KKHI baru mengantarkan jamaah tersebut ke sektornya masing-masing. Hal yang sama juga berlaku bagi jamaah haji yang menjalani rawat inap di RSAS.
Usai dinyatakan membaik, tim KKHI akan menilai kembali kondisi kesehatan jamaah. Jika dinyatakan sehat, maka kemudian diantarkan pulang ke sektornya masing-masing.
“Terkait kondisi jamaah akan berkoordinasi dengan TGC di sektor, sehingga saat KKHI dropping jamaah (yang telah dinyatakan) sehat, TGC sektor siap menerima,” katanya.
Hingga kini, diakui masih banyak jamaah haji yang dirawat di Arab Saudi. Mereka yang sakit akan menjalani perawatan medis hingga sembuh tanpa batasan waktu.
“Jamaah haji atau keluarga di Tanah Air juga jangan bingung dengan biaya perawatan karena telah ditanggung oleh pemerintah,” ujar Kepala Daerah Kerja (Daker) Mekkah, PPIH 2019, Subhan Cholid.
Pemulangan jamaah haji yang sakit ke Tanah Air menunggu hingga kondisinya membaik dan layak terbang. Ada tiga alur yang disiapkan PPIH bagi jamaah yang sakit.
Pertama, ketika jamaah sakit dinyatakan sembuh dan layak terbang serta kloternya masih ada di Arab Saudi, maka yang bersangkutan akan dipulangkan bersama dengan kelompok terbangnya.
Kedua, dinyatakan sembuh dan layak terbang, tapi kloternya sudah pulang ke Tanah Air, maka jamaah haji tersebut diikutkan pada kelompok terbang berikutnya.
Ketiga, jika semua kloter sudah habis, maka jamaah haji yang sudah sembuh akan dipulangkan melalui penerbangan reguler. “Pemerintah menyiapkan pendamping untuk mereka,” pungkasnya.[mor]