Jajaki Kerja Sama, 9 Tim KOICA Kunjungi Poltekesos Bandung

Indonesiaplus.id – Isu pengentasan kemiskinan dan masalah gender mendapatkan arti penting di masyarakat internasional. Posisi Indonesia sebagai salah satu negara berkembang memerlukan kloning sistem dalam pengentasan kemiskinan.
Kementerian Sosial merupakan kementerian yang memiliki ranah kerja dalam upaya menyejahterakan masyarakat Indonesia turut menjadi pantauan Badan Kerjasama Internasional Korea atau Korea International Cooperation Agency (KOICA) dalam memperluas dukungan berkembang.
Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi di bawah Kementerian Sosial RI, Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung turut menjadi fokus ketertarikan KOICA, dimana dalam membangun suatu Negara yang memiliki nilai kesejahteraan baik harus didukung Sumber Daya Manusia unggul.
Sembilan orang tim KOICA mengunjungi Kampus Poltekesos Bandung pada Jumat (12/8) untuk memahami lebih dekat dan mendalam, termasuk sistem kurikulum, praktikum, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk mensingkronisasikan dengan program di KOICA yang kemungkinan ditindaklanjuti dalam MoU di bidang pendidikan.
Mereka disambut hangat oleh Wakil Direktur 2 bidang Umum mewakili Direktur yang didampingi Kepala BUK dan Kepala BAAP serta dihadiri Kepala Subbagian Pengajaran dan Subbagian Humas dan Kerjasama.
KOICA – 한국 국제 협력단) atau merupakan Suatu Badan milik Pemerintah Korea Selatan yang didirikan untuk memaksimalkan efektivitas bantuan Korea pada negara-negara berkembang.
Didirikan oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Korea Selatan pada 1 April 1991. Dimana korea memiliki sejarah yang sangat berarti yaitu Perkembangan dari salah satu negara termiskin di dunia menjadi salah satu yang paling maju secara ekonomi.
Dalam perjalanan waktu, KOICA mampu beradaptasi dengan secara efektif menggunakan sumber daya keuangan yang terbatas untuk memfokuskan bantuan pada area yang memiliki keunggulan komparatif.
Ditunjukkan oleh masuknya Korea ke dalam OECD / DAC (Development Assistance Committee) pada 25 November 2009. Pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh Korea dari transisi ini adalah aset berharga yang memungkinkan KOICA untuk secara efisien mendukung pembangunan sosial-ekonomi yang berkelanjutan dari negara-negara di dunia. Bantuan yang disalurkan berupa hibah maupun program kerjasama teknis.
Kerja sama teknis fokus terhadap pembangunan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan pengembangan sumber daya manusia. Kini diperluas dengan mempromosikan pembangunan berkelanjutan, memperkuat kemitraan dengan mitra pembangunan, dan meningkatkan kepemilikan lokal dari penerima manfaat.
Komitmen tersebut ditandaskan Presiden Yoon pada kunjungan Presiden RI ke Korea Selatan,“Korea berkomitmen terus memperkuat kemitraan strategis dengan Indonesia sesuai dengan perkembangan dunia yang dinamis”. [ama]