HUMANITIES

Minimalisir Virus Korona, Mensos Apresiasi Korteks Salurkan Sembako ke KPM

Indonesiaplus.id – Di tengah pandemi virus korona, terobosan pilar sosial pantang menyerah untuk menyalurkan bantuan Program Sembako langsung ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Salah satunya di Kalimantan Tengah, di mana Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial (Korteks) menyusuri sungai dan tepi laut demi menyampaikan sembako pada penerima manfaat di lokasi terpencil.

“Ide kreatif yang bisa meminimalisir penyebaran Covid-19 karena tidak ada kumpul-kumpul. Korteks mendatangi satu persatu sesuai nama dan alamat KPM untuk menyerahkan sembako,” ujar Menteri Sosial Juliari P. Batubara di Jakarta, Ahad (22/3/2020).

Dalam video viral itu terlihat seseorang berkemeja biru dengan logo Kementerian Sosial mendorong perahu berisi bantuan yang terdampar di tengah lautan air dengan dibantu sejumlah orang, termasuk petugas kepolisian.

Sosok itu seorang Korteks di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng) M. Rosyid Ridho. Bersama Rosyid, ikut pula dalam perahu pegawai dinas sosial, petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), serta petugas Bank Mandiri.

Dengan rencana mendistribusikan bantuan sosial Program Sembako ke tiga desa yang tidak terakses internet, yakni Desa Sei Bakau dan Desa Hambawang di Kecamatan Sebangau, serta Desa Cemantan di Kecamatan Kahayan Kuala, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Petugas dilengkapi dengan masker dan pelindung diri agar tidak terpapar virus korona. “Saat menyalurkan sembako petugas melindungi diri agar tidak terpapar virus Covid-19,” ujarnya.

Di tempat lain pun juga melakukan penyaluran, yaitu di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten; Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur; serta Kota Denpasar, Provinsi Bali; serta Kabupaten Sumba Barat.

Sementara itu, Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Asep Sasa Purnama menyatakan, bahwa pola jemput bola dilakukan di daerah terpencil.

“Di daerah-daerah tersebut saat ini terjadi bencana banjir, sehingga para korteks di lapangan harus menggunakan perahu untuk menyalurkan bantuan sembako,” ungkapnya.

Dengan pola seperti ini KPM bisa mendapatkan sembako berupa beras, telur, ayam dan bahan sembako lainnya yang telah dibelanjakan terlebih dahulu oleh korteks dengan persetujuan KPM.

“KPM mendapatkan sembako yang dibutuhkan tidak lagi berupa uang. Namun, dengan persetujuan KPM yang bersangkutan setelah korteks berkomunikasi dengan mereka,” katanya.

Tahun ini, pemerintah menambah indeks Program Sembako dari Rp150.000 menjadi Rp200.000/bulan/KPM selama 6 bulan ke depan sebagai bentuk perlindungan karena adanya pandemi Covid-19.

Soal kondisi di lapangan, M. Rosyid Ridho berbagi cerita bagaiman ia harus bergerak menembus kendala alam didampingi aparat Bhabinkamtibmas, perwakilan dinas sosial, serta petugas bank penyalur.

Juga, membawa mesin adc offline, rombongan mengarungi sungai menumpang kelotok, perahu bermotor berbahan bakar diesel atau solar yang biasa digunakan di sungai-sungai Kalteng.

“Untuk menuju lokasi tiga desa itu tidak mudah, sebab tiga wilayah itu berada di pinggir laut sehingga harus naik mobil dulu menuju kota kecamatan. Dari situ lalu naik angkutan air (kelotok),” kata Rosyid.

Petugas Bank Mandiri Pulang Pisau, Wira Saputra mengaku, rombongan nyaris tidak bisa pulang dengan kondisi alam berupa hantaman badai dan ombak, membuat kelotok sempat tersapu ke bibir pantai.

Tak pelak penumpang terpaksa turun ke air ikut mendorong kelotok ke posisi tengah. “Sulit dan menguras energi tapi itu harus dilakukan sebab ada 120 KPM yang punya hak mendapatkan bansos,” tandas Wira.

Korteks Kabupaten Lebak Imam Nurhakim mengatakan untuk penyaluran Program Sembako di Kabupaten Lebak dilakukan secara bergilir dalam pencairan Program Sembako dilakukan melalui e-Warong.

Setiap KPM Program Sembako mendapatkan beras 11 kg, kacang hijau 1/2 kg, kentang 1 kg, dan daging ayam 1 ekor ukuran 2 kg. “Dengan sistem ini memudahkan KPM dan kita bisa meminimalisasi penyebaran Covid-19,” ungkapnya.

Pengakuan KPM di Desa Sajiramekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sukmariah mengaku senang karena leluasa belanja keperluan sehari-hari di e-Warong tanpa harus khawatir penyebaran virus korona.

“Tidak khawatir dengan penyakit yang saat ini sedang menyebar (Covid-19), saya senang juga bisa leluasa belanja sesuai kebutuhan,” ujarnya.[mor]

Related Articles

Back to top button