GOR dan Balai di Jakarta dan Bekasi Jadi TPS, Bagi Kelompok Rentan Terdampak Covid-19

Indonesiaplus.id – Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Harry Hikmat merespon cepat usai rapat koordinasi tentang penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi anak jalanan, gelandangan dan pengemis serta Penerima Manfaat (PM) lainnya yang terdampak Covid-19, sekaligus memenuhi kebutuhan alat kesehatan (alkes) di beberapa TPS yang sudah beroperasi.
Harry menyerahkan akes kepada pejabat terkait, yaitu kepada Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Ngapuli Paranginangin di TPS Gelanggang Olahraga (GOR) Karet Tengsin. Lalu, diserahkan kepada Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Purnowo di GOR Ciracas.
Juga, Dirjen Rehsos menyerahkan alkes kepada Wakil Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim di GOR Tanjung Priok. Lalu, penyerahan alkes kepada Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Barat, Mursidin di GOR Cengkareng dan kepada Camat Pasar Minggu Jakarta Selatan, Arief Wibowo di GOR Pasar Minggu.
Fasilitas GOR yang disiapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dilengkapi sarana tempat tidur, sarana kebersihan dan dapur umum yang dikelola oleh Suku Dinas masing-masing.
“Kami datang ke seluruh wilayah DKI Jakarta untuk memastikan TPS bagi warga yang terlantar akibat Covid-19. Juga, kita juga berikan alat kesehatan,” tandas Dirjen Rehsos di Jakarta, Jumat (1/5/2020).
Di setiap TPS diberikan 6 galon disinfektan ukuran 5 liter, 1 unit semprotan disinfektan, 500 botol sabun pencuci tangan ukuran 250 ml, 40 box (2.000 lembar) masker, 500 botol hand sanitizer ukuran 500 ml, 50 botol hand sanitizer ukuran 60 ml dan 50 box (2.500 pasang) sarung tangan.
“Dari semua perlengkapan untuk perlindungan diri ini, terutama bagi petugas di lapangan. PM juga akan diberikan alkes seperti masker,” ungkapnya.
Penyediaan TPS tersebut, merupakan arahan dari Menteri Sosial untuk menampung warga terdampak Covid-19 yang luput dari bantuan sosial. Hal ini merupakan ikhtiar Kemensos memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan agar bisa bertahan hidup.
Di TPS disiapkan bagi warga tidak mampu dan rentan, seperti tuna wisma, orang yang kehilangan pekerjaan, tidak berdaya menghadapi kesulitan hidup (penyandang disabilitas), orang yang putus asa dan stres.
“Dipastikan TPS ini bukan model panti yang bisa menampung lama. Ini tempat transit saja. Nanti PM akan diberi bekal edukasi pencegahan covid-19 dan dukungan alkes,” terang Harry.
Selain itu, Kemensos juga menyiapkan beberapa balai untuk dijadikan TPS di antaranya Balai “Mulyajaya” Jakarta, Balai Anak “Handayani” Jakarta, Balai Napza “Bambu Apus” Jakarta, Balai Lanjut Usia “Budhi Dharma” Bekasi, Balai Netra “Tan Miyat” Bekasi, serta Balai Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” Bekasi.
Hingga per 1 Mei 2020, ada 318 PM tercatat di 5 TPS, yaitu 72 PM di GOR Karet Tengsin Jakarta Pusat, 178 PM di GOR Ciracas Jakarta Timur, 6 PM di GOR Tanjung Priok Jakarta Utara, 33 PM di GOR Cengkareng Jakarta Barat dan 35 PM di GOR Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Dari 318 PM tersebut, 101 PM sudah dipulangkan ke keluarga, 27 PM dirujuk ke beberapa lokasi, yaitu 7 PM ke Balai Eks Gelandangan dan Pengemis “Pangudi Luhur” Bekasi, 17 PM di Balai “Mulyajaya” Jakarta, 2 PM ke PSBI dan 1 PM ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Sisa 136 PM masih dalam pelayanan di 5 TPS.
Dalam layanan, Kemensos tidak hanya memberikan dari sisi kesehatan, melainkan akan menyediakan layanan psikososial di setiap TPS dalam bentuk edukasi seperti jaga jarak sosial dan jarak fisik, terapi sosial psikologis, olahraga, seni, serta mental spiritual.
Dalam pelaksanaan di lapangan, Kemensos mengerahkan semua pendamping di 5 klaster rehabilitasi sosial. “Kami kerahkan semua pendamping untuk bisa saling menguatkan serta memastikan penanganan sesuai standar prosedur,” tandas Ditjen Rehsos.
Sementara itu, Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Balarenik, Agusman menyarankan untuk melakukan pendekatan komunitas, yaitu penjangkauan langsung ke titik lokasi keberadaannya/komunitas.
Sehingga, PM tidak langsung dibawa ke TPS tetapi diberi pemahaman, edukasi dan peringatan apabila masih ada keluarga agar kembali ke rumah. Hal ini sebagai antisipasi membludaknya penanganan di TPS.
Pemerintah daerah juga siap memanfaatkan GOR lain jika diperlukan. GOR tambahan ini bisa difungsikan sebagai TPS khusus isolasi mandiri.
Pada penyerahan alkes ini dihadiri oleh Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia, Andi Hanindito, Plh. Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Sumiatun, Direktur Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, Waskito Budi Kusumo, Perwakilan Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak, Meerada Sariati, Kepala Bagian Umum, Herman Koswara dan Kepala Bagian Program dan Pelaporan, Aty Setiawati.
Juga hadir mitra kerja Kemensos baik dari unsur pemerintahan maupun dari Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Irmansyah beserta jajarannya, Ketua Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Balarenik, Agusman, dan perwakilan Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM) yang fokus pada pelayanan kepada anak jalanan dan pinggiran.[mor]