Gerak Cepat Tagana Evakuasi Warga dari Gempa dan Tsunami Megathrust
Indonesiaplus.id – Situasi panik diiringi dengan suara sirine meraung menggema di penjuru wilayah Kabupaten Pacitan. Hanya hitungan detik, masyarakat tumpah ruah ke jalanan menyelamatkan diri, mulai bocah hingga lansia semua berlomba menuju dataran yang lebih tinggi.
Kepanikan usai guncangan keras dari gempa megathrust karena tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Fenomena tektonik ini berkekuatan 8 skala richter dengan epicenter 300 kilometer Tenggara Pacitan dan kedalaman 19 kilometer. Selang beberapa saat, gelombang pasang setinggi 20 meter menyapu daratan dan didahului surutnya air laut.
Di tengah kepantikan, sekelompok orang berseragam biru sibuk mengatur massa dan mengarahkan ke titik evakuasi yang telah ditentukan. Beberapa dari mereka menuntun lansia dan disabilitas yang tertatih. Mereka adalah Taruna Siaga Bencana (TAGANA) yang sigap membantu masyarakat menuju lokasi evakuasi sementara.
Proses evakuasi tersebut merupakan bagian dari simulasi evakuasi mandiri masyarakat di Kabupaten Pacitan sebagai upaya menyiapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami akibat gempa megathrust. Kegiatan tersebut dilaksanakan di wilayah Pelabuhan TPI Tamperan, Kabupaten Pacitan, Sabtu (11/9/2021).
Menteri Sosial Tri Rismaharini ikut serta dalam simulasi evakuasi mandiri tersebut menyampaikan pesan khusus untuk TAGANA di Kabupaten Pacitan.
“Kalian harus pastikan membuat simulasi lebih detil kemana masyarakat harus menyelamatkan diri. Perhitungkan yang mengungsi adalah lanjut usia dengan waktu hanya sekitar 20 menit,” tandas Mensos.
Pelatihan dan simulasi evakuasi bencana merupakan agenda rutin yang dilakukan oleh relawan TAGANA. “Tujuan kegiatan rutin guna membentuk mereka menjadi tenaga sukarelawan yang siap dalam penanganan bencana baik pada pra saat maupun pasca bencana. relawan TAGANA juga diberikan materi terkait kebijakan Kemensos dalam rangka pengurangan risiko bencana,” ujar Koordinator Tagana Provinsi Jatim, Twi Adi beberapa waktu lalu.
Wilayah Kabupaten Pacitan berdasarkan penelitian BMKG termasuk dalam zona merah, dikarenakan berada di dekat teluk yang mengumpulkan tenaga gelombang tinggi dan relatif dekat dengan letak episentrum gempa.[ama]