Dua Kali Selamat dari Belanda dan PKI, Kitab Thariqah Syattariyyah Karya Kiai Shobari
Jumat, 12 Juli 2019
Indonesiaplus.id – Keberanian Pesantren Ciwedus melakukan berbagai perlawanan terhadap penindasan,terutama saat masa penjajahan Belanda dan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pesantren yang berlokasi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, itu dua kali hangus dibakar. Pertama, terjadi sekitar tahun 1935 dan 1984 pada masa penjajahan Belanda. Kedua, saaat bergejolaknya pemberontakan PKI.
Dampak dari penyerangan baik pada masa penjajahan Belanda maupun begejolaknya PKI, membuat Pesantren Ciwedus yang sudah berdiri sejak 1800 Masehi itu tidak hanya bangunan pesantren yang porak-poranda.
Melainkan juga banyak kitab milik dari Kiai Ahmad Shobari raib. Namun, masih beruntung dari keturunan Kiai Shobari berhasil berhasil ditemukan satu kitab.
Kitab tersebut berisi tentang keilmuan tasawuf. Adapun kitab yang ditemukan oleh keturunan santri Kiai Shabari, yaitu kitab tasawuf masih dalam kondisi baik dan disimpan di kediaman Kai Ahmad Musthofa.
“Sebenarnya kitab itu banyak tersebar karena diselamatkan para santrinya. Kitab tasawuf ini saya menemukannya, Thariqah Syattariyyah dari santrinya di Bandung,” ucap Kiai Ahmad Muthofa yang merupakan cicit dari Kiai Shobari, Kamis (11/7/2019).
Berdasarkan penuturan Kiai Musthofa, bahwa Kiai Shobari merupakan penulis dari Kitab Syarh Fath al-Mu’in dan Syarh Tafsir al-Jalalain. Dua kitab itu dibuat beliau usai berguru ke Syekh Kholil Bangkalan, Madura.[mor]