HUMANITIES

Disnet Band, Inspirasi Penyandang Disabilitas Terjun di Industri Musik Tanah Air

Indonesiaplus.id – Saat peresmian Sentra Kreasi ATENSI sekilas tidak ada yang berbeda dari alunan musik yang dimainkan, Kamis, (18/2/2021). Ada kombinasi tepat nada dan jiwa dari setiap alat musik menghasilkan harmoni yang ramah di telinga.

Grup musik Disnet Band mengisi salah satu booth yang sukses memukau para penonton. Setelah mencoba tak sekedar mendengar alunan musiknya, tetapi melihat aksi panggungnya.

Ada situasi bak magnet yang menarik diri untuk menyelami lebih dalam Disnet Band dengan kekhasannya, mengulik kisah inspiratif dari para personilnya.

Seperti menunggu waktu terbangun dari tidur lelap, tak sabar melihat dunia yang penuh warna. Namun tak semua seberuntung itu. Hanya satu warna yang ada, terkadang abu-abu, kadang seperti memandang dari balik kaca mobil yang penuh air deras, buram, kadang gelap, tak ada satupun celah cahaya.

Begitu kira-kira yang dialami penyandang disabilitas sensorik netra yang menggawangi Disnet Band.

Semangatnya tak seredup pandangannya. Mereka yakin ada potensi yang bisa digali. Ini yang bisa membawanya menjadi role model para penyandang disabilitas sensorik netra lainnya.

Misalnya, Ega Setiawan, 28 tahun, drummer kebanggaan Disnet Band pernah berada di titik terendah, menyalahi anugerah. Tapi kini ia menjadi instruktur keterampilan musik di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi usai 5 tahun menjadi penerima manfaat di Balai tersebut.

Awalnya, Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi hanya memfasilitasi alat musik kepada para penerima manfaat sebagai ekstrakurikuler agar para penerima manfaat tidak jenuh dan bisa mendapat hiburan.

Pada 2014, Disabilitas Netra Band (Disnet Band) dibentuk dengan anggotanya terus beregenerasi. Dari tahun ke tahun akan berubah formasi personilnya sesuai personel dari penerima layanan rehabilitasi sosial di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi.

Tak ayal, Disnet Band tidak hanya diundang di acara Kementerian Sosial, Kementerian/Lembaga lain pun banyak mengundang untuk mengisi acara. Bahkan diminta menciptakan beberapa lagu terkait program Kementerian/Lembaga.

“Disnet Band ini dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan bakat bagi seni musik para disabilitas sensorik netra di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi,” tutur Iriani, Kepala Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi.

Harapannya Disnet Band mampu menjadi sarana penyandang disabilitas sensorik netra untuk mengaktualisasi bakat dan kemampuan mereka di bidang seni musik dan mendorong kemandirian mereka.

Seperti band profesional lainnya, Disnet Band telah mengeluarkan beberapa single berjudul Mars Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi, Mars Penyandang Disabilitas, Mars Wilauah Bebas Korupsi Tahun 2020, Jingle Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN). Terbaru adalah Mars Asisten Rehabilitasi Sosial (ATENSI).

Sejauh ini, lagu yang diciptakan berkaitan dengan kampanye inklusi dan program Kementerian Sosial RI. Ini menunjukkan jati dirinya yang terlahir di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi Kemensos RI.

Sejarah baru terukir, untuk pertama kali Disnet Band diberi kesempatan menyanyi di depan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin pada acara peresmian Sentra Kreasi ATENSI.

“Hari ini hari bersejarah, perdana menyanyikan lagu ATENSI di depan Wapres. Rasanya campur aduk, yang pasti saya bangga. Harapan ke depan Disnet Band diakui, Disabilitas netra bisa jd anak band juga, bisa berkarya,” ungkap Ega.

Dalam aksinya, para personil Disnet Band hampir tidak pernah mengalami kesulitan untuk menguasai panggung. Kepercayaan diri telah ditempa sejak berada di Balai Disabilitas Tan Miyat Bekasi.

“Basic saya netra dewasa, jadi saya gak pernah minder. Paling hanya adaptasi panggung aja. Ada manajemen juga yang bantu kami,” ungkap Chocky Suhendra.

Walau mereka tidak bisa melihat. Tetapi mereka berusaha profesional, menguasai panggung, seperti performer pada umumnya.

Seperti Liriknya, Mars ATENSI Diharapkan Bisa Wujudkan Mimpi

Seperti sepenggal liriknya,
Bersama ATENSI wujudkan mimpi-mimpi
Bersama ATENSI kembalikan senyuman
Bersama untuk Negeri

Menjadi kekuatan bagi seluruh personil Disnet Band bahwa mimpi-mimpi mereka akan segera terwujud. Mereka punya mimpi untuk bisa bekerja dan mendapat pendidikan inklusi.

“Selaku disabilitas netra, mimpi kami ingin diperhatikan dalam berbagai program kedepan terutama di bidang pendidikan dan pekerjaan,” harap Ika, Sang Vokalis Disnet Band.

Lagu Mars ATENSI yang sifatnya dadakan ini tak ayal memberikan banyak inspirasi. Bagaimana tidak, hanya 1 jam lagu ini diramu.

“Saya dapat kabar dari atasan itu pas Maghrib, sedangkan Isya sampel lagu sudah harus dikirim. Pertama masih bingung, tapi ternyata lagu yang tercipta hanya satu jam itu malah terpilih dan dipakai sekarang menjadi Mars ATENSI,” jelas Chocky Suhendra, pencipta lagu Mars ATENSI.

Sebelumnya, lagu Mars ATENSI sempat disayembarakan, beberapa Balai turut berpartisipasi menyumbangkan master piece-nya. Siapa sangka, lagu yang tercipta hanya satu jam itu terpilih menjadi Mars ATENSI.

Perasaan bahagia tak ternilai diungkapkan Chocky, setelah lagunya terpilih, kini lagu tersebut telah dipersembahkan di hadapan Wapres.

“Yang pasti senang, bangga dan gak nyangka lagu kami bisa ditampilkan di depan Wapres. Juga, bisa bertemu Wapres dan biasanya hanya dengar suara di TV, tapi sekarang bisa berhadapan langsung, suatu keajaiban,” tukasnya.

Mewakili para personil Disnet Band, Chocky berharap ke depan band disabilitas manapun bisa diberi ruang untuk terjun di belantika dan industri musik Tanah Air.[ama]

Related Articles

Back to top button