HUMANITIES

Demo Masak, Mensos Beri Contoh Perjuangan Raffi Ahmad dan Chef Renatta Meraih Sukses

Indonesiaplus.id – Menteri Sosial Tri Rismaharini memotivasi para Penerima Manfaat (PM) di seluruh Indonesia saat demo masak bareng selebritas ternama Raffi Ahmad dan Chef Renatta Moeloek.

Sosok selebritas terkenal Raffi Ahmad tidak tiba-tiba sukses seperti sekarang, tapi berjuang keras serta mudah tidak putus asa.

“Mas Raffi berjuang dan tidak mudah di awal perjuangannya hingga meraih sukses, ” ujar Mensos di Sentra Kreasi Atensi (SKA) Balai Pangudi Luhur Bekasi, dengan tajuk “Workshop Memasak dan Motivational Talks” Minggu (20/6/2021).

Pesan Mensos kepada para PM dari beberapa balai milik Kemensos meminta agar terus bersemangat tidak mengenal putus asa dan bisa dicontoh perjuangan Mas Raffi.

Keterbatasan jangan menjadi halangan bagi kalian untuk maju dan sukses dan ingat keterbatas juga bukan takdir,” tandas Mensos.

“Bapak, Ibu dan anak-anak selama kalian memiliki usaha keras dan terus berdoa karena tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan,” katanya.

Raffi menjelaskan bahwa perjuangan yang harus dilalui sebelum meraih sukses seperti sekarang “Saya mulai ikutan casting umur 13 tahun dari Bandung ke Jakarta. Sendirian. Sudah antri dari jam 9.00 eh ngga diterima,” kenangnya.

Namun, pelan-pelan mendapatkan peran kecil-kecilan dengan honor kecil juga. “Saya dapat honor Rp 200 ribu bu. Saya buat sewa hotel yang tarifnya Rp20 ribu. Kepotong lagi uang transport,” katanya.

Hal sama diungkapkan oleh Chef Renatta yang mengawali kariernya dengan menawarkan jasa memasak untuk orang lain. “Door to door, bu, karena masakannya enak saya bisa mendapatkan job memasak,” ungkapnya.

Bu Risma, Chef Renatta dan Raffi sepakat untuk meraih sukses tidak kenal kata menyerah dan tidak instan. “Sebelum takdir menjemput, tidak ada kata putus asa. Terus berusaha ya,” kata “sultan andara” Raffi Ahmad.

SKA merupakan sarana dimana para warga terlantar/marjinal diberikan rehabilitasi sosial agar bisa berkreasi dan memiliki akses untuk kehidupan yang lebih baik. SKA menyediakan tempat untuk berbagi usaha

SKA didirikan untuk menggerakkan penerima manfaat agar berdaya secara ekonomi. Diawali pemberian pelatihan mereka akhirnya bisa buka usaha kuliner di SKA milik Kemensos.

Kehadiran SKA tak sekedar etalase hasil karya, melainkan sarana mengembangkan jejaring usaha agar mereka bisa berdaya dan mandiri secara ekonomi.

“Saya punya pengelaman mengembangkan program Pahlawan Ekonomi dan alhamdulillah di saat pandemi meraih kenaikan pesanan 100-200% dan kuncinya harus pandai-pandai melihat peluang, ” pungkas Mensos.[ama]

Related Articles

Back to top button