Atasi Kesepian dengan Luangkan Waktu 2 Jam Jadi Relawan
Minggu, 27 Agustus 2017
Indonesiaplus.id – Kesepian termasuk masalah orang modern, sehingga kalau dibiarkan akan berdmapak buruk bagi kesehatan. Salah satu solusinya adalah meluangkan waktu dua jam seminggu menjadi relawan bisa membantu meringankan perasaan kesepian dan isolasi sosial.
Kesepian adalah masalah medis serius bagi banyak orang dewasa. Sebab, dalam penelitian sebelumnya telah menghubungkan dengan penurunan kesehatan fisik dan mental serta kematian dini, catat para peneliti di Jurnal Gerontologi: Ilmu Pengetahuan Sosial.
Karena perkawinan, persahabatan dan jaringan sosial yang kuat bisa membuat seseorang terhindar dari rasa kesepian. Peneliti ingin melihat apakah menjadi lebih terlibat dalam masyarakat melalui kerja sukarela membuat bisa mengurangi rasa kesepian, dalam kasus ini yakni seorang janda.
Selain itu, peneliti menemukan, bahwa perasaan kesepian jauh lebih kuat di kalangan janda terbaru daripada orang yang sudah menikah. Namun, janda yang mulai menjadi sukarelawan setidaknya selama dua jam dalam seminggu mengembangkan tingkat kesepian yang lebih rendah setara dengan orang-orang yang sudah menikah yang menghabiskan waktu yang sama untuk kembali ke komunitas mereka.
“Berapa banyak ‘dosis’ sukarelawan yang mungkin diperlukan untuk mengimbangi rasa kesepian pada janda,” ujar penulis studi utama, Dawn Carr, seperti dilansir laman Lifescript, Kamis (24/8).
“Kami tidak tahu persis bagaimana menjadi relawan bisa mengatasi masalah kesepian, tapi ada beberapa spekulasi bahwa hal ini bermanfaat karena cenderung meminta kita untuk menggunakan pikiran. Ini mengharuskan kita untuk lebih aktif secara fisik dan hampir selalu mengharuskan kita untuk berinteraksi dengan orang lain,” katanya.
Peneliti memeriksa data yang dikumpulkan sejak 2006-2014 pada 5.882 orang dewasa berusia 51 tahun dan lebih tua. Semua peserta menikah pada awal penelitian, namun akhirnya ada beberapa yang bercerai menjadi janda.
Para janda selama penelitian lebih cenderung wanita berkulit hitam, lebih tua, lebih sering sakit, depresi dan mengalami penurunan kognitif. Mereka juga cenderung memiliki pasangan yang cacat atau kehilangan ingatan.
Pada awal penelitian, sekitar setengah dari peserta melakukan beberapa pekerjaan sukarela. Peserta penelitian ini lebih cenderung memulai menjadi relawan selama studi jika mereka menjadi janda daripada jika mereka tetap menikah.
Untuk menilai kesepian, peneliti memeriksa data dari kuesioner yang menanyakan seberapa sering orang merasa terisolasi, ditinggalkan atau mereka kurang memiliki persahabatan.
“Temuan tersebut menawarkan bukti baru tentang manfaat kesehatan dari interaksi sosial reguler,” kata Dr. Guohua Li, direktur Pusat Epidemiologi dan Pencegahan Cedera di Universitas Columbia di New York City.
“Sukarelawan adalah kegiatan yang memfasilitasi keterlibatan sosial orang dewasa yang lebih tua dan pembentukan hubungan yang bermakna dengan orang lain,” tandasnya.
Menjadi tenaga sukarela juga bisa meningkatkan harga diri orang tua dan memberi mereka rasa komunitas dan mengurangi perasaan kesepian setelah kehilangan pasangan.
Bagi beberapa orang, menjadi sukarelawan secara teratur bisa benar-benar membantu mengurangi perasaan kesepian dan hal ini penting karena kesepian terkait dengan banyak masalah kesehatan, seperti peningkatan risiko penyakit jantung, demensia, penurunan fungsional dan kematian.[Was]