GLOBAL

Turun ke Jalan, Pribumi Malaysia Tolak Diperlakukan Setara

Selasa, 11 Desember 2018

Indonesiaplus.id – Sabtu (8/12/2018), etnis Melayu Malaysia tak ingin kehilangan hak istimewanya.

Mereka turun ke jalan untuk memastikan pemerintah tak mengesahkan International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD).

Hal itu adalah pakta PBB untuk menghapuskan segala bentuk diskriminasi ras. Dengan kata lain, jika disahkan, semua etnis dianggap sama.

”Kendati pemerintah mengatakan mereka tidak akan mengesahkannya, kami masih melakukan aksi dengan
segenap kekuatan dari seluruh penjuru Malaysia,” ujar Rosli Ikhsan seperti dikutip Reuters.

Bahkan, mantan PM Najib Razak ikut turun ke jalan bersama tokoh oposisi lainnya. Etnis Melayu di Malaysia memang istimewa.

Pada 1969, terjadi konflik rasial di Malaysia. Setahun setelahnya muncul kebijakan memberikan hak istimewa kepada etnis Melayu di bidang pekerjaan, pendidikan, kontrak, serta perumahan.

Hal itu dilakukan untuk mempersempit perbedaan kesejahteraan dan kekayaan antara etnis minoritas Tionghoa
dan Melayu. Etnis Melayu di Malaysia mencapai dua pertiga dari keseluruhan populasi atau setara dengan 32 juta
orang.

Pemerintah Malaysia pernah menyatakan akan mengesahkan ICERD. Namun, sebulan yang lalu keputusan itu dicabut.

Aksi yang diorganisasi oleh Gerakan Pembela Ummah dan didukung partai oposisi UMNO serta PAS itu tetap digelar untuk menunjukkan bahwa sikap mereka masih sama. Yaitu, menentang ICERD.

Dalam aksi tersebut ada 55 ribu orang turun ke jalan. Itu adalah aksi massa terbesar pertama sejak koalisi Pakatan Harapan (PH) menggulingkan kekuasaan Barisan Nasional (BN).

Hampir seluruh massa mengenakan kaus putih dan ikat kepala bertulisan Tolak ICERD.[fat]

Related Articles

Back to top button