GLOBAL

Pasca Perang Kata-kata, Prancis Tarik Pulang Dubes di Italia

Sabtu, 9 Februari 2019

Indonesiaplus.id – Pasca kedua negara dari blok Uni Eropa (UE) itu terlibat dalam perang kata-kata. Pemerintah Prancis memanggil pulang duta besarnya yang bertugas di Italia.

Hal itu menjadi pertama kalinya penarikan perwakilan Prancis dari Roma sejak Perang Dunia II, diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri Prancis, Kamis (7/2/2019).

Perselisihan diplomatik itu dipicu oleh keputusan Wakil Perdana Menteri (PM) Italia Luigi di Maio pekan ini untuk bertemu dengan anggota gerakan Rompi Kuning Prancis, yang telah melakukan demonstrasi selama berbulanbulan dan kadang kala kampanye keras melawan Macron.

“Prancis telah, selama beberapa bulan, menjadi target berulang, serangan tidak berdasar, dan pernyataan keterlaluan. Memiliki perbedaan pendapat adalah satu hal, tapi memanipulasi hubungan untuk tujuan pemilu itu hal lain,” tulis pernyataan Kemlu Prancis.

Sosok Di Maio, kepala dari gerakan 5 Bintang anti-pendirian dan memimpin koalisi dengan kanan-jauh Liga, membela pertemuan dengan “Rompi Kuning”, serta membuat perbedaan antara Macron dan orang-orang Prancis.

“Rakyat Prancis adalah teman-teman dan sekutu kami. Presiden Macron telah berulang kali mengecam pemerintah Italia karena alasan politik dalam pandangan pemilu Eropa,” kata Di Maio.

Pernyataan itu merujuk kepada pemungutan suara Parlemen Eropa pada Mei 2019 yang diharapkan meningkatnya partai-partai populis.

“Pertemuan saya sebagai pemimpin politik gerakan 5 Bintang dengan anggota ‘Rompi Kuning’ sepenuhnya sah. Saya mengklaim hak untuk berbicara dengan pasukan politik lain yang mewakili rakyat Prancis,” tambahnya.

Bagi Di Maio berusia 32 tahun, tampaknya bersemangat untuk menjadi saingan muda dari Macron (41), sekalipun tingkat persetujuannya jatuh di dalam negeri. Macron tidak segera menanggapi pernyataan tersebut.[fat]

Related Articles

Back to top button