GLOBAL

Museum Holocaust Cabut Gelar Penghargaan Aung San Suu Kyi

Jumat, 9 Maret 2018

Indonesiaplus.id – Pencabutan penghargaan kembali menimpa pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. Kali ini institusi yang mencabut gelar Suu Kyi adalah Museum Holocaust di Amerika Serikat (AS), seperti dilaporkan AFP Kamis (8/3/2018).

Penghargaan Elie Wiesel, yang diberi nama dari korban selamat Holocaust Eli Wieser, diberikan kepada Suu Kyi pada 2012. Pada saat itu, Suu Kyi dianggap menunjukkan kepemimpinan dan pengorbanan luar biasa dalam menentang tirani junta militer yang mengekang kebebasan rakyat Myanmar.

Melalui pernyataan resmi, Museum Holocaust memutuskan bahwa pihaknya menarik penghargaan setelah militer melakukan operasi militer ke Rakhine pada 25 Agustus 2017.

Akibatnya, sekitar 700.000 orang dari etnis Rohingya melarikan diri ke kamp pengungsian Kutupalong yang terletak di Distrik Cox’s Bazaar. Dalam suratnya, Museum Holocaust berharap Suu Kyi bakal menggunakan wewenangnya guna mencegah “pembersihan etnis” Rohingya.

Suu Kyi dianggap memberikan respon lemah terhadap krisis yang tengah terjadi kepada masyarakat Rohingya. “Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi, menolak bekerja sama dengan penyelidik PBB, dan beretorika tentang anti-Rohingya,” tulis Museum Holocaust.

Selain itu, juga Myanmar menghambat jurnalis yang berusaha melaporkan dugaan adanya pembantaian massal, dan usaha pengusiran Rohingya menuju Bangladesh. Ini merupakan gelar ketiga yang dicabut dari penerima Nobel Perdamaian 1991 dalam lima bulan terakhir.

Sebelumnya, Kota Oxford di Inggris mengumumkan pembatalan penghargaan “Freeom of the City” kepada pemimpin 72 tahun tersebut.

Freedom of the City adalah penghargaan yang diberikan pemerintah sebuah kota yang diberikan kepada sosok yang dianggap berprestasi, tokoh ternama, atau selebriti yang berkunjung. Pencabutan penghargaan juga diikuti oleh anggota Dewan Kota Dublin di Irlandia pada 14 Desember 2017.[Fat]

Related Articles

Back to top button