Menteri Seior Australia Tolak Klaim Dubes China Kamp Uighur Itu Hoaks
Indonesiaplus.id – Duta Besar (Dubes) China untuk negara Australia menyatakan penahanan satu juta warga Uighur adalah berita palsu atau hoaks.
Klim itu ditolak Menteri senior Australia Michelia Cash menolak klaim bahwa Australia akan terus mendesak China mengakhiri penahanan satu juta Muslim Uighur di kamp-kamp interniran.
Juga, pemerintah Australia percaya terhadap laporan setidaknya satu juta Muslim Uighur ditahan di kamp-kamp di wilayah barat laut China Xinjiang.
“Australia percaya laporan itu kredibel. Baik perdana menteri, saya mengerti, dan menteri luar negeri, telah menyampaikan keprihatinan Australia, baik secara langsung ke China dan secara publik,” ujarnya kepada awak media di Perth, seperti dikutip dari SBS, Jumat (20/12/2019).
Sehingga pemerintah Australia tetap jelas dalam posisi kami bahwa China harus bertindak konsisten dengan kewajiban hak asasi manusianya dan harus mengakhiri penahanan etnis Uighur.
Meskipun sempat bersitegang, Cash mengatakan Australia memiliki hubungan yang sangat baik dengan China. Ia mengatakan Perdana Menteri Australia Scott Morrison akan menyambut undangan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.
“Jadi, tim kepemimpinan kami ada di luar sana bertemu dengan rekan-rekan mereka, tetapi saya pikir perdana menteri mengatakan dia tidak akan menunggu melalui telepon – itu bukan tugasnya untuk melakukan itu,” ungkapnya.
Dubes China untuk Australia Cheng Jingye menggunakan konferensi pers di Canberra untuk menolak kecaman internasional atas kamp-kamp yang diklaim Beijing sebagai “pendidikan ulang”.
“Jadi, apa yang telah dilakukan tidak ada hubungannya dengan hak asasi manusia, tidak ada hubungannya dengan agama,” kata Jingye kepada wartawan di Canberra, Kamis. “Ini tentang memerangi terorisme dan mengambil tindakan pencegahan,” sambungnya.
Menurut Jingye, bahwa ini bisa menjadi tahun yang lebih baik untuk hubungan dengan Australia, tetapi dia berharap hubungan itu akan kembali normal dengan upaya kedua belah pihak.
Namun, Jingye tidak mengesampingkan jika Perdana Menteri Scott Morrison diundang ke Beijing. “Sebagai duta besar, tentu saja, saya akan melakukan apa yang saya bisa untuk mempromosikan hubungan ini, ini hubungan penting,” tandasnya.[fat]