Menlu UE: Kami Tidak Ingin Jadi ‘Medan Perang’ Negara Adidaya

Jumat, 1 Februari 2019
Indonesiaplus.id – Eropa tidak ingin lagi menjadi arena persaiangan negara adidaya. Pernyataan ini merupakan respon atas keputusan Amerika Serikat (AS) menangguhkan Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).
Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Uni Eropa (UE), Frederica Mogherini, bahwa di masa lalu Eropa pernah menjadi medan perang dua kekutan dunia, Rusia dan AS, yang cukup menghancurkan Eropa.
Karena itu, lanjut Mogherini, Eropa tidak ingin lagi menjadi arena persaingan kedua negara, khususnya dalam bidang persenjataan.
“Kami tidak ingin kita lihat adalah benua kita kembali menjadi medan perang atau tempat di mana kekuatan super berhadapan dengan diri mereka sendiri. Ini milik sejarah yang jauh,” ujar Mogherini, seperti dilansir Reuters, Jumat (1/2/2019).
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menyatakan keputusan AS untuk menangguhkan Perjanjian INFadalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Dia juga menyebut, keputusan ini adalah pukulan kuat bagi sistem kontrol senjata internasional.
“Saya kira itu tidak terhindarkan, tidak akan ada yang berbeda dari kata Presiden (Donald) Trump dan apa yang Penasihat Keamanan Nasional John Bolton katakan selamakunjungannya ke Moskow.Ini sudah berakhir dan Amerika pada akhirnya akan meninggalkan perjanjian tersebut. Ini akan menjadi pukulan kuat bagi sistem kontrol senjata internasional dan sistem non-proliferasi,” pungkasnya.[fat]