Konsulat China di Houston Bakar Dokumen Rahasia Usai Ditutup oleh Paksa AS

Indonesiaplus.id – Usai perintah penutupan oleh Amerika Serikat (AS) kepada konsulat jenderal China di Houston dalam tempo 72 jam. Maka, orang-orang di konsulat membakar kertas yang diduga dokumen rahasia.
Reaksi para pejabat Beijing marah dan menganggap tindakan Washington sudah keterlaluan dan menyatakan bahwa tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan akan menyabotase hubungan kedua negara.
Kemarahan China disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin yang mengutuk tindakan itu, yang terjadi saat meningkatnya ketegangan antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.
Wang memperingatkan akan akan belasan jika Washington tidak membalikkan keputusannya. “Penutupan unilateral konsulat jenderal China di Houston dalam waktu singkat adalah eskalasi tindakan baru-baru ini terhadap China,” kata Wang pada konferensi pers harian.
Selain kedutaan besarnya di Beijing, AS memiliki lima konsulat di China daratan. Semuanya berada di Shanghai, Guangzhou, Chengdu, Wuhan dan Shenyang.
Pemerintah AS mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa Konsulat Jenderal China di Houston diperintahkan ditutup. “Untuk melindungi kekayaan intelektual Amerika dan informasi pribadi Amerika,” tulis pernyataan pemerintah.
Media di Houston melaporkan pihak berwenang telah menanggapi laporan kebakaran di Konsulat Jenderal China di Houston. Saksi mata mengatakan ada orang yang membakar kertas di sebuah tempat di konsulat yang terlihat seperti tong sampah. Kertas itulah yang diduga sebagai dokumen rahasia.
“Pembakaran terbuka di sebuah wadah di halaman fasilitas konsulat China. Tampaknya bukan api yang tidak dikekang, tetapi kami belum diizinkan mengaksesnya. Kami berdiri di sana dan memantau,” ucap Kepala Pemadam Kebakaran Houston Sam Pena seperti dikutip ABC13, Kamis (23/7/2020).
Konsulat China itu harus ditutup pada hari Jumat waktu setempat dan pihak keamanan Houston mengatakan dalam tweet bahwa asap terpantau di area halaman luar gedung konsulat jenderal, namun petugas tidak diizinkan memasuki gedung.[fat]