GLOBAL

Kementerian Haji: Batasi 1.000 Jamaah dan Usia di Atas 65 Tahun Dilarang

Indonesiaplus.id – Pihak berwenang Arab Saudi menyatakan, untuk alasan kesehatan masyarakat usai pandemi Covid-19, jumlah jemaah haji dalam ibadah haji 2020 di Arab Saudi dibatasi hingga kurang dari 1.000.

Pada konferensi pers Selasa, Menteri Kesehatan Dr. Tawfiq Al-Rabiah bahwa isolasi wajib sebelum dan sesudah ziarah juga akan ditegakkan. Menurut Al-Rabiah, pemerintah Arab Saudi mampu memastikan keselamatan peziarah tahun ini.

“Kami mengumpulkan pengalaman dalam pelayanan para peziarah, dengan demikian memiliki kapasitas manusia dan teknis yang cukup melayani para peziarah dan menjaga kesehatan mereka,” ujar Al-Rabiah seperit dikutip dari Arabnews.com

Rumah sakit terpadu akan disediakan dengan pusat kesehatan di Arafat dalam kasus darurat selama haji. Kader medis juga akan menemani peziarah sepanjang perjalanan mereka.

“Jadi, hanya orang-orang yang berada di Kerajaan dab berusia di bawah 65 tahun dan yang tidak memiliki penyakit kronis diizinkan melakukan haji tahun ini. Mereka akan diuji sebelum tiba di tempat-tempat suci dan akan mengalami isolasi diri setelah melakukan haji, ” tandasnya.

Mereka yang melayani jamaah selama haji juga akan dites. Sementara itu, banyak negara Asia Timur memutuskan untuk membatalkan delegasi mereka untuk haji tahun ini sebelum keputusan Saudi untuk membatasi jumlah peziarah.

Semenatara itu, Menteri Haji dan Umrah Saudi Mohammed Saleh Bentin mengatakan menghargai keputusan ini karena bertujuan melindungi orang-orang di atas segalanya, yang merupakan prioritas Kerajaan sejak awal pandemi, di mana itu membatalkan Umrah dan sekarang telah memutuskan untuk batasi jumlah jemaah haji untuk orang-orang yang sudah tinggal di Arab Saudi.

Keputusan untuk membatasi jumlah menjadi kurang dari 1.000 diambil berdasarkan prinsip Kerajaan dan pengalaman masa lalu dalam mengelola haji. Tujuan utamanya adalah menjaga kesehatan dan keselamatan para peziarah mengingat pandemi coronavirus.

“Kebijakan ini merupakan proses yang sulit dan kami bekerja dengan para ahli di kementerian kesehatan, kementerian dalam negeri dan pihak berwenang lainnya untuk memastikan haji yang aman,” ungkap Bentin.

Kementerian haji akan bekerja sama dengan misi diplomatik di Kerajaan untuk menentukan jumlah penduduk non-Saudi yang memenuhi syarat.

Termasuk, liputan media tentang haji tahun ini akan sejalan dengan langkah-langkah kesehatan yang diadopsi. Keputusan Kerajaan membatasi jamaah haji didasarkan pada kelanjutan dari pandemi Covid-19 dan risiko penyebarannya di ruang publik dan pertemuan besar.

Datang di tengah dorongan untuk melindungi keamanan kesehatan global. “Kami telah bekerja bersama kementerian kesehatan untuk menentukan tindakan pencegahan dan protokol yang perlu diikuti. Melestarikan kehidupan manusia adalah prioritas kami, oleh karena itu, rencana khusus telah ditetapkan untuk haji tahun ini, termasuk isolasi diri jamaah haji sebelum dan sesudah melakukan haji, ”ungkapnya.

Kementerian Haji tidak akan ada pengecualian untuk jamaah yang datang dari luar negeri. “Memang, kami sadar bahaya virus ini dan berbagai negara di seluruh dunia menutup perbatasan mereka. Sebab, tidak ada pengecualian yang akan dibuat, ” tandasnya.[fat]

Related Articles

Back to top button