Kecam Nuklir Iran, Raja Salman Minta Internasional Bergerak
Senin, 19 November 2018
Indonesiaplus.id – Komunitas internasional diminta Raja Salman, Senin (19/11/2018) menghentikan program rudal nuklir dan balistik Iran.
Arab Saudi kembali menegaskan dukungan terhadap upaya Amerika Serikat (AS) dalam mengakhiri perang di Yaman. Pernyataan Salman tersebut disampaikan kepada Dewan Syura, badan penasihat pemerintah.
Pernyataan tersebut merupakan komentar publik pertamanya sejak pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi di konsulat negara di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Peristiwa itu memicu kecaman global dan ketegangan hubungan Riyadh dengan Barat.
Pernyataan Raja Salman, yang tidak menyebutkan langsung masalah Khashoggi selama pidatonya, mengutuk tindakan Iran yang menempatkan pengaruh di seluruh wilayah termasuk dalam konflik di Suriah, Irak, dan Yaman.
“Rezim Iran selalu melakukan intervensi dalam urusan internal negara-negara lain, mensponsori terorisme, menciptakan kekacauan dan kehancuran di banyak negara di kawasan itu. Komunitas internasional harus bekerja mengakhiri program nuklir Iran dan menghentikan kegiatannya yang mengancam keamanan dan stabilitas,” ucap raja berusia 82 tahun itu.
Lebih lanjut, Raja mengatakan Arab Saudi mendukung upaya AS untuk mengakhiri konflik di Yaman. Koalisi Arab Saudi telah memerangi gerilyawan Houthi di Yaman untuk memulihkan pemerintah yang diakui dunia internasional.
“Pendirian kami tentang Yaman bukanlah pilihan tetapi tugas untuk mendukung rakyat Yaman dalam menghadapi agresi milisi yang didukung Iran,” katanya.
Riyadh mendapat kecaman internasional atas tindakannya di perang Yaman. Akibat peperangan ini, Yaman berada di krisis kelaparan dan menewaskan banyak warga sipil. Reputasi kerajaan semakin memburuk atas kasus Khashoggi.
Selain itu, Raja Salman memuji kejaksaan Saudi dalam pidatonya. Namun ia tidak merinci hal tersebut. Selain penyelidikan Khashoggi, jaksa penuntut umum juga terlibat dalam kampanye antikorupsi yang diperintahkan oleh Putra Mahkota Mahkota tahun lalu. Dalam kampanye ini sejumlah pangeran, menteri, dan pengusaha ditangkap.[fat]